Pindahkan Murid Reguler ke Bekas Ruang Lab, Kepala SMAN 1 Taruna Madani Bangil Dinilai Diskriminatif

Pindahkan Murid Reguler ke Bekas Ruang Lab, Kepala SMAN 1 Taruna Madani Bangil Dinilai Diskriminatif Ruang kelas yang digunakan kegiatan belajar mengajar oleh siswa reguler SMAN 1 Taruna Madani.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kepala , Bangil, Pasuruan, Imron Rosyadi, diprotes sejumlah wali murid lantaran dinilai berlaku diskriminatif kepada para siswa reguler. Pasalnya, para siswa reguler dipindah dari ruang kelas yang lama ke ruang bekas laboratorium.

Sontak, hal itu mengundang protes para wali murid siswa reguler. Salah satu wali murid yang meminta namanya dirahasiakan, menduga pemindahan para siswa reguler tersebut dikarenakan mereka tidak membayar infaq tahunan.

Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya

Karena itu, siswa-siswi reguler dipindah ke ruang tertutup bekas lab bahasa yang notabene panas dan pengap. Sedangkan ruang kelas lama yang dilengkapi AC, kini ditempati oleh siswa taruna madani.

"Saya menilai kepala sekolah diskriminatif. Siswa reguler dipindah ruang kelas yang gak layak untuk proses belajar mengajar," cetus salah satu wali murid.

Saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com via pesan WhatsApp, Imron Rosyadi berdalih para siswa reguler dipindahkan karena ada 4 ruang kelas yang rusak.

Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK

"Masih dibenahi dan anggaranya hutang. Dua (ruang kelas) sudah selesai sambil menunggu dana lagi," jelas Imron.

Menurutnya, AC ruang kelas yang kini ditempati para siswa reguler sedang rusak. "Sudah diganti dengan dua kipas angin besar dan masih baru, silakan dilihat, ayo ke atas," cetusnya.

Imron justru mempertanyakan para wali murid siswa reguler yang melakukan protes, padahal tidak banyak yang bayar infaq.

Baca Juga: Tingkatkan Pendidikan Aqliyah dan Khuluqiyah, SDN 1 Bulusari Adakan Ponpes Kilat

"Siswa taruna madani ini bayarnya mahal, tapi wali muridnya tidak ada yang protes. Tapi siswa reguler tidak banyak bayar infaq, wali muridnya banyak yang protes," pungkasnya. (par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO