Vas Bunga Serabut Kelapa Pamekasan Tembus Pasar Internasional, Tanpa Campur Tangan Pemda

Vas Bunga Serabut Kelapa Pamekasan Tembus Pasar Internasional, Tanpa Campur Tangan Pemda Pembuatan vas bunga dari serabut kelapa yang mempekerjakan masyrakat sekitar. '

PAMEKASAN,BANGSAONLINE.com - Kerajinan dan sandal dari bahan serabut kelapa tembus pasar internasional tanpa campur tangan dari Pemerintah Kabupaten .

Moh Arifin Hanafi, pembina kerajinan serabut kelapa mengatakan, pembuatan dan sandal dengan menggunakan serabut kelapa yang ramah lingkungan ini tanpa adanya campur tangan dari Pemerintah .

Baca Juga: Roadshow Polda Jatim Ajak Insan Media se-Madura Jaga Kondusifitas Pilkada Serentak 2024

"Saya sudah pernah mengajukan permohonan kerja sama kepada pemerintah daerah dan beberapa dinas terkait. Namun, tidak ada bantuan sama sekali, dan bahkan pernah berpesan kepada Bupati namun hanya diberikan cap jempol dan tidak ada bantuan apapun," kata Moh Arifin Hanafi, pembina kerajinan serabut kelapa.

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan bahwa kerajinan dari serabut kelapa sudah mendapatkan permintaan dari luar negeri seperti Belanda, Cina, Malaysia serta Korea Selatan.

Baca Juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Bupati Pamekasan Berikan Hadiah untuk Veteran

"Hasil penjualan dari serabut kelapa ini dari bulan September 2022 hingga Februari 2023 terus meningkat sekitar 70 persen," jelasnya kepada BANGSAONLINE.com

Ipin, sapaan akrabnya, juga membeberkan, para pekerja yang diambil atau pengrajin yakni hanya warga sekitar yang kini mencapai 15 orang, bahkan ada yang berkebutuhan khusus untuk mambantu ekonominya.

"Tidak hanya dari luar negeri saja, tapi beberapa hotel saja sudah banyak tertarik kepada produk kami. Semoga dengan produk ini bisa membantu masyarakat dan dapat menambahkan karyawan serta membantu masyarakat yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus yang tidak diperhatikan pemerintah.

Baca Juga: Dituntut 4 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Narkoba di Pamekasan Bakal Banding

Selain itu, dirinya juga mengatakan peralatan-peralatan yang digunakan masih serba manual dan jika membeli dirinya mengaku tidak mampu, karena harga yang terlalu mahal dan masih baru.

"Peralatan yang kami gunakan sederhana karena jika membelinya sangat mahal kami belom kuat, maka dari itu saya mengajukan ke beberapa dinas tapi tidak ada kejelasan," bebernya.

Ia juga mengatakan, dirinya heran kepada pemerintah daerah kenapa tidak dibantu padahal jika kerajinan serabut kelapa ini bagus, dan sudah internasional dan mendapatkan beberapa pesanan dari berbagai negara, harusnya Pemkab bangga dan sudah membawa nama menjadi dikenal.

Baca Juga: Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan

"Saya bingung kenapa pemkab tidak membantu kami dan tidak ada partisipasi nya jika ada penghargaan nantinya maju paling depan, padahal kami tidak di perhatikan," kecewanya.

Dirinya berharap kepada pemerintah daerah khususnya Kabupaten agar lebih memperhatikan pengrajin-pengarajin kecil yang juga membutuhkan bantuan dari Pemerintah. (dim/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO