Lepas 30 Santri Penerima Beasiswa Al Azhar Kairo, Gubernur Khofifah Berpesan Jaga Nama Baik Jatim

Lepas 30 Santri Penerima Beasiswa Al Azhar Kairo, Gubernur Khofifah Berpesan Jaga Nama Baik Jatim

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur melepas 30 santri penerima Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) untuk menjalani pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan pesan penting agar para santri senantiasa menjaga dan memperdalam keilmuan tentang Islam Wasathiyah, Moderasi dan Toleransi seperti yang selama ini menjadi pembelajaran di Universitas Al Azhar-Kairo Mesir.

Baca Juga: Disambut Doa, Khofifah Ajak Santri Ponpes Al Anwar Bangkalan untuk Tempuh Pendidikan yang Tinggi

Selain itu, Indar Parawansa juga berpesan agar penerima beasiswa senantiasa santun, disiplin, rajin, serta menjaga nama Jawa Timur dan Indonesia.

"Ini sangat penting yang saya sampaikan supaya menjadi catatan anak-anakku semua. Mahasiswa Indonesia terutama Jawa Timur dikenal memiliki akhlak yang bagus, santun dan rajin mencari ilmu," ujar Gubernur saat acara pelepasan keberangkatan peserta program BSPP di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/3/23).

Gubernur Jatim berharap agar semua santri yang meraih beasiswa di Al Azhar, Kairo senantiasa disiplin dan rajin selama menimba ilmu di sana. Sebab, ini adalah momen yang luar biasa dapat menimba ilmu langsung dari para syekh dan ulama-ulama besar Al Azhar di Mesir. Selain itu, karakter khas mahasiswa Indonesia sudah dikenal oleh para ulama dan syekh di Al Azhar Mesir.

Baca Juga: Korban Begal di Surabaya Tolak Ajakan Damai Pelaku

Lebih lanjut, menambahkan, salah seorang syekh di Al Azhar Mesir pernah bercerita bahwa suatu saat rombongan mahasiswa yang berasal dari Indonesia datang terlambat. Syekh tersebut bersedia menunggu kedatangan mahasiswa Indonesia ikut pengajian beliau. Karena menurut beliau mahasiswa Indonesia dikenal memiliki karakter disiplin dan pencari ilmu.

"Mahasiswa Indonesia itu disiplin mencari ilmu, bisa dipastikan tiap hari masuk, jadi saya tunggu sampai mereka datang mungkin ada masalah di perjalanan," ujar Gubernur Jawa Timur menceritakan ucapan syekh tersebut.

"Mahasiswa Indonesia khususnya Jawa Timur yang sudah dikenal memiliki sifat rajin dan disiplin dalam mencari ilmu, tolong hal yang baik itu dijaga" imbuhnya.

Baca Juga: Adhy Karyono Resmikan Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jawa Timur

Orang nomor satu di lingkungan ini juga meminta agar para penerima beasiswa memperdalam ilmu terkait Islam Wasathiyah, Moderasi dan Toleransi. Pasalnya bangsa Indonesia mampu berdiri kokoh hingga saat ini tentu karena ada tumpuan kuat yang mampu menyatukan berbagai perbedaan di negeri ini. Sehingga meski berbeda tetap saling menghargai dan menghormati.

Gubernur juga berpesan agar para santri penerima BSPP tersebut tidak mudah terpengaruh paham-paham atau ideologi-ideologi transnasional yang tidak berseiring dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Saya sampaikan betapa ada kunci-kunci yang menjadi perajut dari perdamaian, kerukunan, toleransi dan moderasi yang ada di negeri ini sehingga kalaupun ada perbedaan-perbedaan maka posisi perbedaan itu adalah Ikhtilafu Ummati Rahmatun (perbedaan pendapat adalah rahmat) tidak sampai meruncing yang bisa menimbulkan perpecahan," tambahnya.

Baca Juga: Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader

Sebagai informasi, BSPP (Beasiswa Santri Pondok Pesantren) dirancang untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi alumni satuan pendidikan yang terintegrasi dengan pondok pesantren untuk meningkatkan minat bakat dan penguasaan disiplin keilmuan agama serta dalam rangka pengabdian kepada pondok pesantren.

Sesuai dengan Lampiran Surat No: 194/TU/LPPD/Prov.Jatim/III/2023 peserta penerima beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah sebanyak 30 mahasiswa.

Gubernur menjelaskan, 30 mahasiswa tersebut dinyatakan lolos matrikulasi oleh Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA). Dari 240 pendaftar yang lolos verifikasi administrasi, melalui dua tahap. Tahap pertama diuji kemampuan membaca kitab dan pengetahuan agamanya oleh para ulama dan penguji akademisi di LPPD untuk disaring 60 peserta, selanjutnya peserta tersebut diuji kecakapan bahasa arab dan hafalannya oleh dosen-dosen Universitas Al-Azhar Kairo Mesir hingga dipilih menjadi 30 peserta.

Baca Juga: Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM

Sebanyak 30 peserta yang dinyatakan berhasil seleksi 2 tahap tersebut dikirim ke PUSIBA (Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab) di Jakarta untuk ditingkatkan kemampuan bahasa arabnya melalui program matrikulasi selama lima bulan.

PUSIBA sendiri merupakan satu satunya lembaga yang diakui dan dipercaya Al Azhar untuk mempersiapkan kompetensi bahasa arab yang sesuai standar mahasiswa Al-Azhar, dan ke-30 peserta secara keseluruhan dinyatakan lulus matrikulasi atau tahdid mustawa oleh Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab.

“Ke-30 peserta telah terdaftar dan memilih program studi keagamaan di Universitas Al-Azhar, seperti: Ushuluddin, Syari'ah, dan Bahasa Arab sehingga mereka dibebaskan dari SPP, sedangkan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa living cost, asrama, bantuan buku, dan pengobatan selama empat tahun serta transport pulang pergi,” jelas Gubernur Jawa Timur.

Baca Juga: Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua LPPD (Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah) Jawa Timur Prof. Dr. Abdul Halim Soebahar menyampaikan bahwa keberangkatan 30 orang penerima beasiswa ke Kairo Mesir ini berkat dukungan dan peran serta luar biasa dari Gubernur .

"Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian semuanya khususnya kepada Ibu Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur mudah-mudahan terus memberikan perhatian pada percepatan pengembangan SDM pesantren yang lebih berkualitas di masa-masa yang akan datang," ujar Abdul Halim Soebahar.

Pada acara yang sama Gubernur Jatim juga menyaksikan penandatanganan secara simbolis Surat Pernyataan Peserta BSPP 2022 Universitas Al-Azhar Kairo oleh Abdul Halim Soebahar selaku Ketua LPDP (Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah) Jatim dengan Ahmad Roihan Ghilmanie dan Rihadatul Aisyil Fitriyah. (dev/git)

Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO