Didoakan Jadi Presiden, Prabowo Salat jemaah Dzuhur Diimami Prof Kiai Asep

Didoakan Jadi Presiden, Prabowo Salat jemaah Dzuhur Diimami Prof Kiai Asep Prabowo Subianto saat salat jemaah dzuhur yang diimami Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Ahad (21/5/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Subianto berkunjung ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Ahad (21/5/2023). Ketua umum Partai Gerindra itu naik helikopter dari Surabaya. Ia tiba di Amanatul Ummah pukul 11.00 WIB.

disambut hadrah para santri Amanatul Ummah. Ia langsung menuju kediaman Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pesantren Amanatul Ummah. yang menunggu di teras rumahnya menyambut dengan mengalungkan surban.

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

didampingi Dr KH As’ad Said Ali, mantan Wakil Ketua Umum PBNU yang juga Wakil Kepala BIN. Selain Kiai As’ad, juga didampingi Dr Muhammad Al Barra (Gus Bara), salah seorang putranya yang kini Wakil Bupati Mojokerto.

Sementara didampingi Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin (Penasehat Khusus Menhan ), Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo (mantan Danjen Kopasssus) dan beberapa jenderal yang lain. Tampak juga KH Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), Wakil Ketua Umum Gerindra.

semula banyak bercerita tentang capaian-capaian Amanatul Ummah. Terutama tentang para santrinya yang banyak diterima di berbagai perguruan tinggi di luar negeri, disamping di berbagai perguruan tinggi negeri favorit dalam negeri.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

tampak mengangguk-ngangguk. Ia berkomentar bahwa prestasi Pesantren Amanatul Ummah luar biasa, tak kalah dengan lembaga pendidikan modern lain.

Sekitar 10 menit berbincang, dan lalu naik lantai II. Dua tokoh itu melakukan pertemuan empat mata. Sementara tokoh-tokoh yang lain menunggu di ruang tamu lantai bawah.

Sekitar satu jam dan melakukan pertemuan. Mereka lalu turun dan menuju masjid yang terletak di samping kediaman . Untuk salat jemaah dzuhur. bertindak sebagai imam. Sementara dan para kiai serta para santri menjadi makmum di belakang .

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

Usai salat jemaah dzuhur langsung meraih mik untuk menyampaikan sambutan. menjelaskan tentang visi dan misi Amanatul Ummah. tampak mengangguk-angguk, terutama ketika menyebut visi-misi Amanatul Ummah untuk kejayaan Islam dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Dalam acara itu mendoakan semoga menjadi Presiden RI. Doa itu diamini oleh ribuan santri dan para guru Amanatul Ummah, disamping para kiai. Dalam doanya juga menyebut bahwa punya keinginan untuk menjadikan Indonesia maju, adil dan makmur. Karena itu memohon kepada Allah agar keinginan itu dikabulkan.

“Ya, Allah permudahkanlah semua urusannya, penuhi hajat-hajatnya. Allah, Ya, Allah kabulkanlah doanya, Ya Allah,” kata saat melantunkan doa.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

mengaku sudah lama ingin berkunjung ke Amanatul Ummah.

“Saya sudah lama ingin sowan,” kata saat menyampaikan sambutan di depan ribuan santri Amanatul Ummah.

Untuk apa? “Saya datang ke untuk minta nasehat. Minta doa,” kata .

Baca Juga: Isu Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo, Pandji: Bukan Kebutuhan Rakyat

Ia mengaku selalu butuh ulama atau kiai. bercerita, waktu muda ia dikirim ke daerah operasi. “Banyak menghadapi pemberontakan,” katanya. Karena itu butuh kiai untuk minta doa keselamatan.

Ia juga menyinggung tentang karakter seorang pemimpin. Menurut dia, seorang pemimpin harus mengabdi dan berbakti. “Kalau tidak bisa mengabdi dan berbakti lebih baik di rumah saja. Tak usah jadi pemimpin,” katanya.

memuji karakter rakyat Jawa Timur, terutama para kiainya yang berani berkorban. Menurut dia, rakyat Jawa Timur memiliki jasa besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

Ia menyebut pertempuran 10 Nopember Surabaya yang banyak menelan korban. Menurut dia, rakyat Jawa Timur tak takut terhadap ultimatum penjajah Inggris yang minta rakyat Jawa Timur menyerah dan meletakkan senjata. Rakyat Jawa Timur, tegas , justru memilih bertempur untuk mempertahankan kemerdekaan RI.

“Dan (perlawanan pada penjajah) itu dipimpin para ulama,” kata lantang. Karena itu, tegas , sangat besar jasa kiai dan santri dalam perjuangan kemerdekaan RI.

Ketika ditanya tentang KH Abdul Chalim, abah , yang diusulkan sebagai pahlawan nasional, mengaku sangat mendukung.

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

“Harus kita perjuangkan,” kata kepada wartawan usai acara.

Yang menarik, datang ke pesantren mengaku tak mencari dukungan. Alasannya, karena belum waktunya. “Tapi dalam hati saya ingin didukung. Kalau ingin dalam hati kan boleh,” kata sembari tersenyum yang disambut tawa. Namun ada yang langsung menyambut dengan yel-yel presiden. (MMA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO