Petrogas Dorong Pengembangan Pelabuhan DABN Probolinggo

Petrogas Dorong Pengembangan Pelabuhan DABN Probolinggo PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) saat memaparkan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan DABN Probolinggo ke Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Jatim Utama (Perseroda) memaparkan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan DABN sebagai program strategis nasional (PSN) di hadapan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), dengan harapan bisa segera diwujudkan.

Paparan bertema 'Percepatan PSN Pelabuhan East Java Logistic & Energy Hub oleh PJU Group' itu disampaikan Direktur PT PJU, Buyung Afrianto, di Menara KADIN Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2023).

Baca Juga: Terjerat Kasus Korupsi Dana Desa Rp721 Juta, Eks Kades Sidodadi Paiton Ditahan Kejari Probolinggo

Hal ini terkait Perpres RI No 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Pembangungan Dermaga III dan IV serta pengembangan komplek pergudangan di kawasan Pelabuhan DABN telah masuk Perpres No 80 Tahun 2019 dengan sumber pendanaan kerja sama pemerintah dan badan usaha," kata Buyung.

"Maka harapan kami pengembangan Pelabuhan DABN tetap dapat dimasukkan sebagai Proyek Strategis Nasional dan pelaksanaannya dapat segera diwujudkan," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: 3 Bulan Terakhir, Polres Probolinggo Kota Rilis Puluhan Tersangka Kriminal

Hadir pada rapat Pembahasan Pendalaman Proyek untuk Business Forum Sewindu PSN, tim Program KPPIP Kemenko Perekonomian, panitia Sewindu PSN dan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Pengembangan Pelabuhan DABN merupakan 1 dari tiga quick wins Proyek dari Jawa Timur, dua proyek lain yang dipaparkan adalah pengembangan Kawasan Industri JIIPE Gresik dan pengembangan industri garam di Sumenep.

Pelabuhan DABN adalah pelabuhan yang dikelola Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), anak perusahaan PT PJU. Berjarak sekitar 108 km dari Surabaya dan sebagai alternatif pintu gerbang ekonomi untuk dan dari wilayah Indonesia bagian timur.

Baca Juga: Diduga Ilegal, Bongkar Muat di Pelabuhan Kota Probolinggo Jadi Perhatian

Memiliki kolam dan dermaga penyandaran yang terlindung secara alami oleh pulau Madura dan Gili Kangean, sehingga sepanjang tahun kondisi gelombang relatif stabil. Paling tinggi 1,5 meter di bulan-bulan tertentu, selebihnya gelombang cukup datar. Kelebihan lainnya adalah sedimentasi yang rendah dengan alur pelayaran yang cukup dalam hingga mencapai – 18 m LWS.

"Didukung moda transportasi laut darat yang terkoneksi dengan jalan tol dan reaktivasi rel kereta api menuju ke pelabuhan, menjadikan Pelabuhan DABN bisa menjadi solusi bagi arus logistik dari Jawa Timur menuju Indonesi bagian timur dan sebaliknya yang dinilai belum efisien," urai Buyung.

Selain sebagai pelabuhan logistik, PT PJU juga tengah merancang pengembangan energi (liquefied natural gas = LNG) Hub terintegrasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Infrastruktur LNG di Pelabuhan DABN akan menerima pasokan gas dari dalam maupun luar negeri melalui melalui Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), dan setelah diolah kemudian disaluhkan melalui pipa atau trucking.

Baca Juga: Bawa Sabu-Sabu, Residivis asal Probolinggo Kembali Ditangkap Polisi

Menurut dia, keberadaan Pelabuhan DABN dapat sebagai back up Pelabuhan Tanjung Perak. Secara geografis, Pelabuhan DABN memiliki potensi besar sebagai pintu gerbang arus logistik dari wilayah , Jember, Pasuruan, Situbondo dan Lumajang serta sekitarnya.

Saat ini, di sisi laut telah dibangun melalui APBN, yaitu Dermaga I berukuran 93x18,5 m2 dengan kedalaman -6m LWS untuk melayani kapal sampai dengan 6.000 DWT. Untuk meningkatkan layanan kepada para penggunan jasa, Dermaga I akan diperpanjang dan diperluas menjadi 225x30 m2 dengan biaya APBD yang nantinya akan dijadikan setoran modal kepada PT DABN.

Pada tahun 2014 telah dibangun secara bertahap Dermaga II berukuran 306x31 m2 dengan kedalaman -12m LWS yang mampu melayani bongkar muat curah kering dan cair dengan ukuran kapal hingga 25.000 DWT. Sementara di sisi darat telah dibangun fasilitas untuk penumpukan / stockpile, gedung perkantoran, gudang, masjid dan sarana umum lainnya sebagai penunjang.

Baca Juga: Diduga Terjadi Monopoli RDKK Pupuk Subsidi, Lira Datangi Kejari Kabupaten Probolinggo

"Dalam waktu dekat, akan segera dibangun pergudangan untuk foodgrade, area laydown, workshop serta sarana penunjang lainnya seperti tankfarm, alat berat, kelistrikan untuk mendukung aktivitas pelabuhan," ujar Buyung.

Bila pembangunan Dermaga III dan IV dapat segera direalisasikan dengan kedalaman hingga 18-25m LWS, maka Pelabuhan DABN statusnya dapat ditingkatkan menjadi pelabuhan internasional yang dapat disandari kapal Generasi ke-9 dan selanjutnya, yang selama ini hanya bisa dilakukan di Singapore. 

"Dengan demikian, ekspor impor kargo yang selama ini Transhipment di Singapore, maka bisa dapat direct dari atau ke Indonesia," ucap Buyung. (*)

Baca Juga: Polisi Ungkap Pembunuh Janda di Tongas Probolinggo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO