Teken Komitmen Percepatan Penurunan Stunting, ini Pesan Wali Kota Kediri

Teken Komitmen Percepatan Penurunan Stunting, ini Pesan Wali Kota Kediri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat menandatangani komitmen percepatan penurunan stunting. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota berupaya mewujudkan kelurahan new zero stunting di Kota Kediri. Hal itu ditandai dengan penandatanganan komitmen percepatan penurunan stunting di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Senin (17/7/2023).

Komitmen itu juga ditandatangani oleh Ketua Ferry Silviana Abu Bakar, , sekretaris daerah, forkopimda, dan stakeholder terkait. dalam acara Rembuk Stunting Tingkat Kota Kediri tahun 2023.

Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Paaredi, TP PKK Bersama DP3AP2KB Kota Kediri Gelar Sosialisasi Parenting

Menurut Abu Bakar, penandatanganan ini merupakan bentuk kesepakatan bersama untuk menurunkan angka stunting di Kota Kediri.

"Saya mengajak seluruh stake holder untuk memikirkan secara detail menurunkan angka stunting. Kita siapkan strategi yang baik untuk mengatasi hal ini," ajaknya.

Dalam kesempatan itu, Abu Bakar juga menyampaikan hasil verifikasi dan validasi data Februari 2023, bahwa jumlah stunting Kota Kediri tahun 2022 mencapai 941 balita. Sebaran kasusnya didominasi Kecamatan Kota.

Baca Juga: Luncurkan PKK Sigap, KPwBI Kediri Gandeng Pelbagai Pihak

Namun, ada 10 kelurahan yang menjadi lokus zero stunting. Yakni, Kelurahan Banaran, Kelurahan Blabak, Kelurahan Bangsal, Kelurahan Betet, Kelurahan Tamanan, Kelurahan Pesantren, Kelurahan Ngadirejo, Kelurahan Dandangan, Kelurahan Jagalan, dan Kelurahan Mrican.

Namun, setelah data tersebut didalami, ternyata ada pergeseran bahwa stunting tidak identik terhadap keluarga ekonomi menengah ke bawah, tetapi juga banyak ditemukan pada anak dari keluarga mampu.

"Setelah kita dalami, ini dari perilaku atau lifestyle yang kurang sehat. Jadi perilaku ini sangat mempengaruhi. Saya berharap program di PKK dan Prodamas bisa mengubah perilaku hidup sehatnya masyarakat di setiap kelurahan," jelasnya.

Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Hadiri HKG PKK ke-52

Untuk itu, Mas Abu, sapaan , meminta program penurunan stunting yang sustain. Sebab, angka stunting tidak bisa diturunkan secara instan. Melainkan membutuhakan proses panjang.

"Saya ingatkan saat rembuk warga, tolong PMT ini tidak diisi dengan biskuit ataupun wafer. Berikan makanan bergizi bagi anak-anak Kota Kediri. Masyarakat juga terus diberikan pemahaman mengenai gizi yang harus diberikan kepada anak," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Ferry Silviana Abu Bakar, menyebut program penyelesaian stunting di Kota Kediri saat ini sudah lebih terarah dan tertata melibatkan seluruh OPD dan juga UNICEF. Program itu di antaranya pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita melalui Prodamas.

Baca Juga: Bakal Calon Wali Kota Kediri Ronny Siswanto Siap Buka Balai Kota untuk Masyarakat Jika Terpilih

"Mohon dengan sangat kepada seluruh tim kita bisa berikan action yang tepat dan jelas. Jangan sampai kita salah memberikan treatment. Saya titip pesan Prodamas diwujudkan dalam program orientasi PMBA," ungkapnya.

Rembuk stunting ini menghadirkan dua narasumber. Yakni, Tim Ahli Local Governance Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction regional 3 Surabaya Yudhi Anggoro dan Nutrition Officer UNICEF Karina Widowati.

Turut hadir, kepala OPD terkait, lurah sasaran prioritas stunting, perwakilan camat, komunitas, dan organisasi kemasyarakatan pendukung percepatan penurunan stunting Kota Kediri. (uji/rev)

Baca Juga: PAN Siap Usung Bunda Fey di Pilkada 2024 sebagai Calon Wali Kota Kediri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO