Monumen di Surabaya yang Wajib Dikunjungi Wisatawan

Monumen di Surabaya yang Wajib Dikunjungi Wisatawan Monumen Jalesveva Jayamahe. Foto: Ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai kota megalopolis terkemuka kedua di Indonesia, Surabaya juga meraih predikat istimewa sebagai , sebutan yang muncul dari semangat heroik warganya dalam menentang penjajah, sebuah babak sejarah yang dikenal sebagai pertempuran Surabaya.

Kota Surabaya melimpah dengan peninggalan bersejarah, termasuklah monumen. Kehadiran banyak monumen kuno ini tidak hanya menjadi saksi bisu masa lalu, melainkan destinasi wisata yang memikat ketika kamu menjelajah Surabaya.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Bangun Monumen Baru, Habiskan 2.000 Knalpot Brong Hasil Pengamanan

Nah, buatmu yang ingin mengenal lebih dekat, yuk kita simak apa saja sih monumen-monumen bersejarah yang ada di Kota Surabaya. Inilah deretan destinasi yang bisa kamu kunjungi!

Monumen Bambu Runcing

Sebagai manifestasi , bambu runcing menjadi ikon unik Surabaya. Monumen Bambu Runcing dibangun untuk memperingati momen epik pada 10 November 1945, di mana masyarakat Surabaya dengan gagah berani menghadapi penjajah hanya dengan senjata bambu runcing.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-Oleh Legend Khas Surabaya yang Wajib Dibawa Pulang saat Mudik Lebaran

Monumen ini adalah bentuk penghargaan kepada 60.000 arek-arek Surabaya yang berjuang dan gugur dalam pertempuran tersebut. Berbentuk lima batang bambu runcing dengan ketinggian yang bervariasi, Monumen Bambu Runcing dikelilingi oleh air mancur dan taman bunga yang memikat. Pada malam hari, cahaya lampu warna-warni memancarkan pesona tersendiri. Alamatnya? Jalan Panglima Sudirman, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.

Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya

Baca Juga: Membangun Kawasan Wisata Kampung Peneleh, Dapur Kebangsaan Indonesia di Surabaya

Merupakan salah satu ikon bersejarah di Kota Surabaya, Monumen Tugu Pahlawan menghiasi Jalan Pahlawan, Alun-Alun Contong, Bubutan. Dibangun pada tahun 1951 dan diresmikan pada 10 November 1952, monumen ini mengabadikan jasa para pahlawan yang gigih melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945.

Bentuknya mirip dengan lingga atau paku terbaik, dengan sepuluh lengkungan dan sebelas ruas, menjulang setinggi 41,5 meter. Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektar, menciptakan beragam spot foto yang menarik. Selain Tugu Pahlawan, di sini juga ada patung Soekarno-Hatta dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya yang menyajikan koleksi bersejarah. Akses ke museum? Melalui pintu bawah tanah dengan kedalaman 7 meter. Jam buka kawasan Monumen Tugu Pahlawan dari pukul 8 pagi hingga 3 sore setiap hari.

Monumen Jalesveva Jayamahe

Baca Juga: 7 Lagu Memperingati Hari Pahlawan 10 November selain Lagu Nasional

Berlokasi tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Perak, Monumen Jalesveva Jayamahe di Koarmatim TNI AL mengandung makna mendalam, "Di Laut Kita Berjaya". Didisain oleh seniman terkenal I Nyoman Nuarta, yang juga menciptakan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, monumen ini hadir dalam dua bagian: patung setinggi 31 meter dan museum setinggi 29 meter. Total ketinggian mencapai 60 meter. Di pelatarannya, kamu akan menemukan gong besar bernama Kia Tentrem dengan diameter 6 meter, karya seniman Sutarjo dari Yogyakarta.

Proses pembangunan dimulai pada 5 Desember 1990 dan diresmikan enam tahun kemudian oleh Presiden Soeharto. Jam buka? Senin sampai Jumat, dari jam 7 pagi hingga 3 sore.

Monumen Sura Dan Baya

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Monumen Kapal Selam Surabaya Bulan ini

Lambang Kota Surabaya yang penuh makna, ikan hiu dan buaya, dicerminkan dalam monumen patung yang berdiri gagah di depan Kebun Binatang Surabaya. Tempatnya? Jalan Diponegoro No.1-B, Darmo, Kecamatan Wonokromo. Selain itu, Patung Sura dan Baya menyebar ke berbagai titik lain di Surabaya, termasuk Area Skate & BMX Park Surabaya dan Pantai Kenjeran.

Dalam bahasa Jawa, "Sura" berarti ikan, dan "Boyo" berarti buaya. Lambang ini sesuai dengan asal usul nama Kota Surabaya dan menjadi simbol keberanian para pemuda Surabaya yang tegar menghadapi bahaya.

Monumen Parasamya Purnakarya Nugraha

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Sejarah di Surabaya yang Cocok Dikunjungi saat HUT ke-78 Republik Indonesia

Monumen ini mencerminkan penghargaan bagi Kota Surabaya atas keberhasilan pembangunan di Provinsi Jawa Timur, mendapat penghargaan sebanyak tiga kali (1974, 2014, dan 2017). Dibangun sebagai simbol titik 0 kilometer kota, Monumen Parasamya Purnakarya Nugraha berupa patung yang mewakili seni budaya lokal, seperti penari Remo, seniman Reog, penari Gandrung, dan pemain karapan sapi. Dibuat oleh seniman I Nyoman Nuarta, monumen ini berdiri di pojok timur gedung pemerintahan Provinsi Jawa Timur, di Jalan Gubernur Suryo, Embong Kaliasin.

Monumen Gubernur Suryo

Terletak di dekat Taman Apsari, tempat favorit bagi muda-mudi Surabaya, Monumen Gubernur Suryo didedikasikan untuk menghormati Gubernur Suryo, pahlawan nasional dan gubernur pertama di Provinsi Jawa Timur. Alamatnya di Jalan Gubernur Suryo, Embong Kaliasin. Monumen ini adalah potret hidup dari sejarah bangsa dan simbol pengabdian yang tidak terlupakan.

Baca Juga: Wisata Kebun Raya Mangrove di Surabaya

Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman

Patung Jendral Sudirman, pahlawan nasional yang populer, juga hadir di Kota Surabaya. Berlokasi di Jalan Yos Sudarso Ketabang, Kecamatan Genteng, monumen ini membangkitkan semangat juang dengan kata-kata mutiara dari Jendral Sudirman yang terpajang di bagian bawahnya. Lokasinya sangat strategis, berdekatan dengan Gedung Balai Kota dan Gedung Parlemen Surabaya.

Surabaya, dengan monumen-monumennya yang memukau, tidak hanya sebuah kota, melainkan kumpulan cerita heroik dan simbol semangat perjuangan. Jelajahi kekayaan sejarahnya dan saksikan bagaimana setiap monumen menciptakan narasi unik yang tak terlupakan. (rif)

Baca Juga: Pokdarwis Berharap Pengelolaan Wisata Mangrove Medokan Ayu Surabaya Melibatkan Warga Sekitar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO