1.108 Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Pasuruan Dapat Bantuan Permodalan dari Pemprov Jatim

1.108 Warga Miskin Ekstrem di Kabupaten Pasuruan Dapat Bantuan Permodalan dari Pemprov Jatim Gubernur Khofifah saat meninjau penyaluran bantuan permodalan untuk masyarakat di Kabupaten Pasuruan. Foto: M. ANDY FACHRUDIN/BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com -  menyalurkan bantuan permodalan kepada 1.108 masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/1/2024). Derma diserahkan oleh Gubernur kepada para KPM (keluarga penerima manfaat) di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengatakan bahwa bantuan itu berasal dari P-APBD tahun anggaran 2023. Masing-masing KPM menerima bantuan sebesar Rp1,5 juta yang diberikan secara transfer dari rekening .

Baca Juga: Disambut Doa, Khofifah Ajak Santri Ponpes Al Anwar Bangkalan untuk Tempuh Pendidikan yang Tinggi

"Bantuan ini dari P-APBD tahun lalu. Totalnya Rp1,662 miliar yang dibagi untuk 1.108 KPM dengan bantuan masing-masing Rp1,5 juta," ujarnya.

Bantuan yang diberikan warga sangat miskin di Kabupaten Pasuruan merupakan bantuan stimulan yang dipersiapkan bagi kota/kabupaten yang belum mengalokasikan anggaran khusus warga sangat miskin pada 2023.

Baca Juga: Adhy Karyono Resmikan Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jawa Timur

Novi menyatakan, para KPM penerima bantuan adalah mereka-mereka yang belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah seperti PKH (program keluarga harapan), bantuan beras, dan lainnya.

Selain itu, lanjut Novi, para KPM penerima bantuan juga sudah terverifikasi sesuai dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) masing-masing kota/kabupaten yang kemudian diusulkan ke Dinsos Jatim.

"Tidak ada yang dobel penerima manfaat. Mereka ini belum pernah menerima bantuan apapun dari Pemerintah kota atau kabupaten. Makanya dialokasikan oleh Ibu Gubernur melalui P-APBD," paparnya.

Baca Juga: Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader

Sementara itu, menegaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada warga miskin ekstrem di Kabupaten Pasuruan terbukti menjadi stimulan yang sangat efektif dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Dalam artian merubah yang tadinya miskin ekstrem menjadi tidak miskin ekstrem lagi.

"Bantalan sosial seperti ini jadi format yang sangat efektif dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah, Supaya tidak jadi jamilah dan sadikin lagi. Sakit sedikit miskin," ucapnya.

Di Jawa Timur, angka kemiskinan ekstrem di tahun 2020 sebanyak 4,4 juta orang. Sedangkan hingga september 2023 lalu, persentasenya sudah turun drastis hingga menyisakan 0,82 persen.

Baca Juga: Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM

"Angka kemiskinan ekstrem di Jatim sudah mendekati nol di tahun ini. Mudah-mudahan sesuai dengan target yang diharapkan Presiden Jokowi, Jatim nol persen kemiskinan ekstrem tahun 2024," urai .

Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, berterima kasih kepada Gubernur yang begitu peduli dengan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Khususnya warga yang masuk kategori miskin ekstrem.

"Terima kasih atas kepedulian Ibu Gubernur yang berjuang keras untuk bagaimana bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jatim, termasuk di Kabupaten Pasuruan sampai nol persen di tahun 2024 mendatang," katanya. (maf/par/dev/mar) 

Baca Juga: Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO