Terbukti tak Sahkan Hasil Seleksi KPPS, Bawaslu Bangkalan Putuskan PPK Sepulu Langgar Kode Etik

Terbukti tak Sahkan Hasil Seleksi KPPS, Bawaslu Bangkalan Putuskan PPK Sepulu Langgar Kode Etik Sidang pembacaan putusan terkait pelanggaran administratif oleh PPK Sepulu.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - menggelar sidang pembacaan putusan terkait laporan pelanggaran administratif oleh mantan anggota Panitia Pemilihan Suara (PPS) , Kecamatan Sepulu, terhadap terlapor 3 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sepulu dan 5 Komisioner .

Ketua , Ahmad Mustain Saleh, mengatakan bahwa telah melanggar kode etik. Namun berdasarkan aturan, pemberian sanksi menjadi kewenangan .

Baca Juga: Hadiri Deklarasi KPU, Pj Bupati Bangkalan: PNS Boleh Ikut Kampanye, Tapi Dilarang Dukung Paslon

"Ketua PPK Mukoffi dan Alia Alatas melanggar etik dan KPU harus menjalankan rekom bawaslu dan juga harus kooperatif. Karena kalau tidak menjalankan bisa kena pidana pemilu," ucapnya, Kamis (18/1/2024).

Mustain mengungkap, perekrutan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) yang dilakukan sebelumnya tidak sah. Sebab, pengambilalihan pembentukan KPPS oleh tidak mendasar, sehingga harus ada perekrutan ulang oleh .

"Pembentukan KPPS yang saling klaim antara PPS sebelumnya dengan PPK itu dibatalkan, maka dari itu KPU harus bertindak cepat," paparnya.

Baca Juga: Deklarasi Kampaye Damai, Paslon Berbagi: Mari Jaga Kerukunan Tanpa Saling Menjatuhkan

Mustain juga menjelaskan, berdasarkan hasil pleno, serta alat bukti dan saksi saat proses persidangan, terjadi pelanggaran administrasi pemilu di saat rekrutmen KPPS.

"Saat perekrutan KPPS terbukti ada pelanggaran di dalamnya, sehingga kami minta untuk mengambil alih pembentukan KPPS," paparnya.

Sementara Kuasa Hukum PPS Klayapayan, Risang Bima Wijaya, mengatakan pihaknya menghargai putusan bawaslu. Namun, ia menyayangkan lantaran tuntutan pemecatan tidak diindahkan.

Baca Juga: Nomor Urut Pilkada Bangkalan 2024: Lukman Hakim-Fauzan 01, Mathur Husyairi-Jayus 02

"Putusan ini paling damai. Kalau dibilang puas, ya belum, karena kami minta PPK dipecat, tapi mengingat proses demi kemaslahatan bersama harus dipatuhi," pungkasnya. (mil/uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO