Gunung Raung masih Semburkan Abu Vulkanik, Petani Tembakau Bondowoso Terancam Gagal Panen

Gunung Raung masih Semburkan Abu Vulkanik, Petani Tembakau Bondowoso Terancam Gagal Panen

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Hujan abu vulkanik Gunung Raung yang terjadi sejak tiga pekan terakhir di kabupaten mulai mengancam ratusan areal tanaman tembakau milik petani yang sudah hampir panen pada awal bulan awal Bulan Agustus ini.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Suhardjo mengatakan, jika tidak segera diatasi, guyuran abu pada tanaman tembakau akan membuat tanaman rusak dan mati, sehingga berakibat pada tak terpenuhinya target produksi tahun ini.

Baca Juga: Relawan Khofifah-Emil Bondowoso Deklarasi Kebulatan Tekad Pemenangan Pilgub Jatim 2024

"Abu vulkanik yang menutupi daun itu akan merusak tanaman tembakau sehingga produksi jelas akan turun. Kita sarankan kepada petani untuk menyiram daun setiap pagi. Memang sedikit repot, tapi hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang,” ujar Suhardjo

Tahun ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan menargetkan luas areal tanaman tembakau mencapai angka 4.500 hektare, dengan estimasi 1 hektare lahan bisa menghasilkan 800 kg tembakau. Jika hujan abu terus terjadi, bisa dipastikan angka produksi per hektar akan mengalami penurunan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, hujan abu dengan intensitas cukup pekat terjadi di Kecamatan Maesan, Tamanan dan Grujukan dan usia tanaman tembakau yang terpapar abu cukup bervariasi mulai dari usia 4 bulan hingga tanaman yang siap panen

Baca Juga: Prediksi Cuaca di Bondowoso pada 5 Januari 2024 Oleh BMKG: Berawan

Hal senada juga di di katakan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten , Hendri Widotono. Ia mengatakan ada permintaan masker dari tiga kecamatan yang terpapar abu vulkanik Raung cukup pekat.

“Mulai pagi ini, 3 kecamatan terdampak sudah meminta bantuan masker ke BPBD, dan kita sudah distribusikan 6.000 Masker ke masing-masing kecamatan tersebut,” jelas Hendri

Hendri juga mengatakan, bahwasanya pembagian Masker di tiga kecamatan tersebut merupakan, stimulan bagi masyarakat terdampak abu vulkanik, agar waspada terhadap bahaya yang disebabkan abu vulkanik Raung.

Baca Juga: BMKG Sebut Bondowoso Cerah Berawan pada 29 Desember 2023

“Bantuan ini bersifat stimulan, nantinya masyarakat harus berusaha sendiri untuk menggunakan alat pengaman diri, dengan menggunakan alat sejenis Masker, bisa menggunakan sapu tangan, kerudung, atau sejenisnya,” imbuhnya.

Sementara itu Camat Tamanan, Dwi Wahyudi, membenarkan bahwasanya pihaknya meminta bantuan Masker ke BPBD setempat, dikarenakan abu vulkanik Raung cukup pekat dan mengganggu aktivitas warga setempat.

“Hari ini abu vulkanik cukup pekat di Tamanan, warga enggan keluar rumah. Dan kami meminta bantuan 6.000 Masker ke BPBD,” ungkap Dwi saat menjemput Masker di BPBD .

Baca Juga: Cenderung Cerah Berawan, Ini Perkirakan Cuaca di Bondowoso 23 Desember 2023 oleh BMKG

Semburan Abu Vulkanik Gunung Raung belum bisa dipastikan kapan akan berhenti. Saat ini, ketinggian asap Gunung Raung mencapai 800 meter ke arah Barat Laut. Untuk wilayah , Barat Laut meliputi Kecamatan Maesan, Grujugan, dan Tamanan (gik/rvl).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO