Gandeng Komisi IX DPR RI, BKKBN Gencar Sosialisasikan Penurunan Stunting di Kabupaten Tegal

Gandeng Komisi IX DPR RI, BKKBN Gencar Sosialisasikan Penurunan Stunting di Kabupaten Tegal Sosialisasi penurunan stunting di Kabupaten Tegal.

TEGAL, BANGSAONLINE.com Jawa Tengah Komisi IX gencar melakukan sosialisasi komunikasi informasi dan edukasi program penurunan ke sejumlah wilayah di Kabupaten . Kali ini, agenda tersebut digelar di Gedung Rakyat Slawi, Kamis (1/2/2024).

Sosialisasi percepatan penurunan menghadirkan narasumber sebagai berikut, Ketua Tim Pelaporan dan Statisitk Jawa Tengah, Iwan Dwi Antoro, dan anggota Komisi IX , Dewi Aryani.

Baca Juga: BPIP Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pasuruan

Di hadapan ratusan peserta sosialisasi, Iwan menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi yang kuat dari semua elemen masyarakat bersama lembaga, dan pemerintah daerah untuk mensukseskan pelaksanaan program percepatan penurunan prevalensi di seluruh Jawa Tengah. Menurut dia, penurunan merupakan amanat pemerintah yang terdapat dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

"Kita harus optimis, adanya sinergi yang kuat dari semua pihak, akan terjadi penurunan di semua wilayah Jaww Tengah. Berdampak mendukung target pemerintah dalam menurunkan mencapai 14 persen di tahun 2024 dapat tercapai sesuai dengan target generasi emas Indonesia di tahun 2045," paparnya.

Sementara itu, Dewi menyebut sosialisasi ini untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta sosialisasi dan masyarakat lainnya agar dapat terhindar dari . Ia juga berharap kepada masyarakat, supaya kebutuhan gizi balita atau anak dapat optimal. 

Baca Juga: Dilantik, Syafiuddin dan Imron Amin Proritaskan Kemajuan dan Kesejahteraan Pulau Madura

Para orang tua diminta untuk memastikan balita atau anaknya memperoleh asupan makanan yang seimbang. Pencegahan , dapat melalui penerapan pola makan sehat dan pola asuh yang terarah, serta pola hidup bersih dan sehat.

"Anak-anak kita perlu dibiasakan makan sayur yang kaya serat, buah buahan segar dan memenuhi kebutuhan nutrisinya. Perlu pendekatan sabar, dengan memberikan pengertian mengenai manfaatnya," ujarnya. 

"Para orang tua harus konsisten dengan penuh kasih untuk memberikan sayur dan buah dalam keseharian. Disamping itu, para orang tua tetap melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita dengan rajin memdatangi Program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dimasing masing desanya," imbuhnya.

Baca Juga: Dinkes Gresik Gandeng KWG Gelar Talkshow Penanganan AKI, AKB, dan Stunting

Dewi mengimbau para orang tua, bila anaknya mengalami gejala , supaya langsung aktif mendatangi Posyandu terdekat. Sebab, Posyandu punya peranan penting sebagai garda terdepan dalam pencegahan

Menurut dia, Posyandu merupakan pelayanan kesehatan terdepan pertama yang bisa menjangkau masyarakat. Masyarakat diminta untuk memanfaatkan program posyandu yang diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

"Jangan malu malu, bila punya anak terkena . Orang tua harus segera mendatangi Posyandu terdekat. Supaya ada penanganan serius berkelanjutan untuk anak tersebut. Posyandu dapat melakukan pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis, dan Posyandu dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko ," ungkapnya.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Apresiasi Dukungan dari Komisi II DPR RI

"Jadi, di antara mempercepat penanganan sunting adalah, perlu mendapatkan asupan gizi bagi calon pengantin, ibu hamil dan balita. Semoga, sosialisasi dapat percepatan penurunan ," pungkasnya. (ris/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO