[Hoaks] - Presiden Jokowi Undang Ketua Umum Partai Politik ke Istana

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebuah video yang menunjukkan foto pertemuan Jokowi dengan sejumlah ketua umum partai politik seperti Megawati, Surya Paloh, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto, viral di media sosial TikTok. Pertemuan tersebut dilakukan di Istana Kepresidenan.

Video itu diberi judul: Presiden Jokowi Widodo panggil ketum Parpol ke istana. Postingan tersebut diunggah oleh akun dedy_922 pada Jumat (23/2/2024) lalu, sehingga seakan-akan pertemuan itu terjadi setelah pemilu 2024.

Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak 2,5 juta dan disukai 25 ribu lebih warganet.

Penjelasan:

Berdasarkan penelusuran cek fakta BANGSAONLINE.com, foto tersebut sama dengan video Youtube dari akun detikcom berjudul “Saat Makan Siang Jokowi-7 Ketum Parpol Jadi Sorotan”, yang diunggah pada 16 Juni 2022.

Dalam keterangan video tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamu 7 ketua umum partai politik sebelum pelantikan dan wakil menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta (15/6). Ini jadi pertama kalinya Jokowi menggunakan Presidential Lounge untuk jamuan makan siang.

Ketujuh ketua umum parpol tersebut, diantaranya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Pramono Anung, Sekretaris Kabinet mengatakan, makan siangnya dilaksanakan di tempat baru yang belum pernah dipakai presiden untuk menjamu siapa pun. Yakni ruang privat presiden yang disebut Presidential Lounge.

Maka, yang pertama kali diundang sebagai tamu-tamu adalah ketua-ketua umum partai.

Kesimpulan:

Video berisi gambar yang dinarasikan “Presiden Jokowi Widodo panggil ketum Parpol ke istana. Ada yg gak di ajak” tersebut adalah hoaks dan misinformasi.

Sebab, gambar yang ditampilkan adalah pertemuan Jokowi dengan sejumlah ketua umum partai politik yang terjadi pada 16 Juni 2022. Video atau gambar itu kemudian diunggah kembali tanpa menyertakan narasi atau keterangan yang tepat.