MoU dengan Microsoft, Mahasiswa UTM Diajak Kejar Peluang Kerja di Bidang AI

MoU dengan Microsoft, Mahasiswa UTM Diajak Kejar Peluang Kerja di Bidang AI Rektor UTM, Dr. Safi' (dua dari kiri) saat menandatangani MoU dengan Microsoft Indonesia & Brunei Darussalam.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Trunoyojo Madura () Dr. Safi' terus melakukan terobosan agar lulusan mampu berkompetisi di dunia kerja.

Kali ini, menandatangani MoU dengan Indonesia terkait upaya optimalisasi artificial intelligence ().

Baca Juga: Cegah Korupsi di Dunia Pendidikan, UTM Gandeng ICW

Dalam sambutannya, Safi' berharap kerja sama ini dapat menghasilkan lulusan yang mampu memahami dan menguliti .

"Dengan kerja sama dengan , lulusan mampu berkompetisi dan menjadi kampus yang mampu mentransfer teknolgi di bidang ," ujar Safi' saat memberikan sambutan sebelum menandatangani kerja sama dengan Indonesia & Brunei Darussalam di Gedung Rektorat , Kamis (29/2/2024).

Kerja sama ini diawali dengan digelarnya University Roadshow dan Career Talk bertajuk 'Strategi Rahasia Optimalisasi dalam Pekerjaan Masa Depan' yang digagas oleh Indonesia, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga: Selamat! Universitas Trunojoyo Madura Raih Akreditasi Unggul, Pembukaan FK Tinggal Tunggu Waktu

Safi' berterima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada yang telah memberikan bekal terhadap mahasiswa .

Ia yakin melalui kerja sama ini, mahasiswa bisa mendapatkan skill, kemampuan, dan kompetensi, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata di lingkungan masing-masing.

"Sehingga lulusan perguruan tinggi di Madura tidak menambah deretan pengangguran. Setelah wisuda, lulusan penguruan tinggi harus lebih siap memghadapi kehidupan nyata. Bahkan dengan kemampuannya akan dapat memberikan manfaat di lingkungan masyarakatnya masing-masing," kata Safi'.

Baca Juga: Dosen Psikologi UTM Sebut Gen Z Butuh Asupan Politik

Dalam kesempatan ini, Safi' juga menyampaikan rencana di tahun depan yang akan menambah fakultas kedokteran, studi baru S1, S2, hingga S3.

Hingga kini, memiliki sekira 21 ribu mahasiswa. Sedangkan pagu untuk tahun 2024 bertambah menjadi 6 ribu.

Sementara Ajar Edi, Direktur Government Affair Indonesia & Brunei Darussalam menyampaikan peluang kerja di bidang untuk saat ini sangat besar. Menurutnya, dibutuhkan 9 juta pekerja di bidang .

Baca Juga: Viral di Medsos, Mahasiswi di Bangkalan Dianiaya Pacarnya

Untuk itu, ia mengajak mahasiswa meningkatkan skill serta reskilling guna membekali diri menyambut kemajuan teknologi.

"Sehingga alumni menjadi lulusan yang fenomenal dan akan mampu mengurangi pengganguran pasca tamat dari perguruan tinggi," ujar pria yang sudah 4 tahun bekerja di tersebut.

Dekan FISIB , Dr. Dinara Maya Julijanti, menyambut baik kerja sama dengan . Ia optimis melalui program ini mahasiswa yang akan lulus bakal sudah mendapatkan gambaran, mau usaha ataukah bekerja.

Baca Juga: Buka Innovation Academy 2024, Pj Gubernur Jatim: Transformasi Digital Percepat Reformasi Birokrasi

"Sehingga para lulusan tidak bingung lagi," katanya.

Ia meminta alumni FISIB tidak hanya mencari kerja, namun menciptakan inovasi dan menjadi entrepreneur.

"Sebab di era digital kita bisa bekerja dari mana saja. Saat ini peluang kerja besar, hanya tantangannya besar juga," pungkasnya. (uzi/rev)

Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Khofifah Dorong Pelaku Usaha Manfaatkan AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO