Suami Korban Tewas Perampokan Agen BRI Link Jadi Saksi Kunci, Polres Gresik: Tak Mencurigakan

Suami Korban Tewas Perampokan Agen BRI Link Jadi Saksi Kunci, Polres Gresik: Tak Mencurigakan Jenazah Wardatun Thoyyibah (29) saat di RSUD Ibnu Sina Gresik (kiri), dan suami korban, Mahfud (kanan).

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Mahfud (45), suami dari Wardatun Thoyyibah (29), korban meninggal kasus perampokan agen di Gresik kini menjadi saksi kunci.

Hal ini lantaran dirinya tinggal serumah dengan korban saat kejadian tragis itu berlangsung.

Baca Juga: Tok! Terbukti Korupsi Dana Hibah UMKM, Eks Kadiskop Gresik Divonis 1,5 Tahun Penjara

Mahfud juga salah satu dari 10 orang yang dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim .

Dari keterangan yang diperoleh, Mahfud mengaku tidur di ruang tamu saat kejadian.

Sementara istrinya, Wardatun Thoyyibah, tidur di kamar bersama anak semata wayangnya yang baru berusia 2,5 tahun.

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

Kepala Desa (Kades) Imaan, Abdur Rohim, membenarkan sejumlah warganya dipanggil terkait kasus perampokan disertai pembunuhan tersebut.

"Inggih pak (iya pak). Salah satunya Pak Mahfud yang dibawa (diperiksa) ," ucap Abdur Rohim kepada BANGSAONLINE.com, Senin (18/3/2024).

Kasatreskrim , AKP Aldhino Prima Wirdhan, membenarkan penyidik telah meminta keterangan 10 saksi dalam kasus itu.

Baca Juga: Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara

Mereka dari keluarga korban dan tetangga. Termasuk Mahfud, suami korban yang menjadi saksi kunci.

"Ya, Mahfud kami mintai keterangan, karena saat kejadian berada satu rumah dengan korban," ucap kasatreskrim.

Menurutnya, penyidik sangat membutuhkan keterangan Mahfud untuk mengungkap tabir terduga pelakunya.

Baca Juga: Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024, Polres Gresik Terjunkan 90 Personel

"Berdasarkan keterangan saksi Mahfud, saat kejadian istrinya tidur bersama anaknya di kamar (TKP pembunuhan), sementara Mahfud mengaku tidur di ruang tamu," jelas Aldhino.

Saat ini penyidik memeriksa Mahfud secara intensif. Sebab, penyidik menemukan sejumlah kejanggalan dari keterangan yang diberikan Mahfud.

Antara lain, Mahfud mengaku baru bangun pukul 05.00 WIB. Mahfud mendapati istrinya sudah tergeletak di kamarnya dengan berlumuran darah. Sementara anaknya mengalami luka di bagian kaki.

Baca Juga: Kasus Korupsi Diskoperindag Gresik: Siska dan Joko Belum Ditahan, Ryan Kembalikan Rp860 Juta

Penyidik juga mendapatkan informasi bahwa Mahfud sempat bercerita kepada tetangga pasca kejadian, kalau istrinya sempat memergoki pelaku yang hendak mencuri uang yang disimpan di laci almari. Lantaran ketahuan, pelaku lalu membunuh istrinya.

"Mahfud berasumsi seperti itu, makanya penyidik tengah mendalaminya. Sejauh ini, Mahfud masih diperiksa sebagai saksi," ungkapnya.

Aldhino mengaku mendapatkan kendala selama proses penyelidikan terkait tempat kejadian perkara (TKP). 

Baca Juga: Satlantas Polres Gresik Gencar Razia Truk Muatan Tambang

Sebab, TKP sudah berubah karena korban sudah dipindah dari TKP oleh keluarga. Korban juga sudah dimandikan dan ditutup kain jarik.

"Saat kami datang, TKP sudah rusak, korban juga sudah dipindah dan dimandikan oleh keluarga," terangnya.

Karena itu, tambah kasatreskrim, penyidik harus bekerja keras untuk mendapatkan barang bukti (BB) yang diduga ditinggal pelaku untuk melacak jejak.

Baca Juga: Kapolres Gresik Pimpin Upacara Pemakaman Aipda Wahyudi

Dalam pemeriksaan, tambah kasatreskrim, Mahfud banyak memberikan ketetangan tidak tahu saat ditanya penyidik terkait dugaan perampokan yang menewaskan istrinya.

"Sejauh ini saksi Mahfud terlihat tegar dan tak menunjukkan gelagat mencurigakan," pungkasnya. (hud/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO