JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Manuver politik untuk melengserkan A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dari Ketua Umum PKB kembali mengemuka. Kali ini, isu pelengseran Cak Imin itu sangat santer.
Bahkan pihak istana disebut-sebut terlibat dalam upaya mendongkel Cak Imin dari Kursi Ketua Umum PKB yang telah diduduki selama 19 tahun.
BACA JUGA:
- Susul PKB, PSI Beri Rekom Abdul Ghofur Maju Jadi Bacabup Lamongan
- Dapat Rekom dari PKB, Gus Haris dan Ra Fahmi Maju Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo
- Bakal Calon Bupati Sampang Diundang DPP PKB Ikuti Fit and Proper Test, Noer Tjahja: Alhamdulillah
- DPP PKB Rekom Abdul Ghofur Maju di Pilkada Lamongan 2024
Menurut catatan BANGSAONLINE, Cak Imin menjadi ketua umum PKB sejak Muktamar PKB di Semarang. Muktamar PKB di Semarang digelar pada 16-18 April 2005.
Gerakan pendongkelan Cak Imin itu menjadi salah satu materi percakapan di Podcast Bocor Alus Tempo.
Dalam perbincangan para jurnalis Tempo itu disebutkan bahwa ada gerakan mengambil alih PKB dari tangan Cak Imin. Karena itu, Cak Imin membuka komunikasi dengan orang-orang dekat Prabowo agar posisi ketua umum itu tetap berada di genggaman tangannya.
“Ketika mereka (PKB-Red) menjalankan hak angket, ternyata komunikasi dengan pihak Prabowo juga berjalan. Tapi melalui orang-orang Prabowo,” kata Francisca Christy Rosana, jurnalis Tempo yang ditugasi melakukan investifigasi masalah tersebut melaporkan dalam perbincangan Bocor Alus Tempo itu.
“Siapa yang mengkomunikasikan ini? Cak Imin langsung,” tutur Francisca lagi.
Menurut Francisca, para petinggi PKB sedang khawatir bahwa partainya akan diganggu pasca pilpres. Karena ada beberapa manuver dari orang-orang PKB sendiri yang ingin mendongkel Cak Imin.
“Maksudnya ada orang yang mau mengambil alih PKB?,” tanya Stefanus Pramono, jurnalis Tempo yang sangat senior di Bocor Alus Tempo.
“Betul. Memang ada orang yang ingin menggantikan Imin dari Ketua Umum PKB,” jawab Fransisca.