GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim bersama BNPB terus memaksimalkan koordinasi untuk melakukan percepatan tanggap darurat pasca-gempa di Pulau Bawean, Gresik. Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, turut serta mengawal rapat koordinasi tanggap bencana pascagempa bumi bersama pihak terkait, Senin (25/3/2024).
Ia memastikan, beberapa poin percepatan tanggap bencana telah dilakukan, meliputi pemenuhan kebutuhan logistik, mulai dari permakanan, kesehatan dan peralatan tidur bagi penyintas. Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini pihaknya juga memastikan bahwa Pemprov Jatim siap untuk membantuk rekonstruksi bangunan terdampak.
BACA JUGA:
- Jalan Sehat Sambut 1 Muharam, Bertabur Hadiah hingga Pecahkan Rekor MURI
- Kecelakaan Maut di Tol Kebomas, Rombongan Pengantin Ditabrak Truk Trailer, Elf tak Berbentuk
- Pj Gubernur Jatim Nobar Final Four Proliga 2024 Bareng SBY dan AHY di GBT
- Pria di Gresik Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri Sambil Disiarkan di Facebook
"Jadi yang sudah dilakukan adalah Tagana menyiapkan dapur umum. Termasuk kebutuhan seperti tenda dan tim medis sudah dilakukan. Bahkan mengirim tambahan logistik serta tim dari BPBD Jatim dan relawan untuk membantu proses pemulihan pasca bencana," kata Adhy.
Agar ketersediaan logistik tercukupi, ia menyatakan Pemprov Jatim mengirim sejumlah bahan logistik dan personil dari BPBD untuk terjun ke lokasi melakukan assesmen.
“Siang ini, kapal kembali berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak membawa seluruh bantuan dan personil," tuturnya.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim bersama BPBD, PUPR dan stakeholder lainnya akan segera melakukan assesmen di 7 daerah, yaitu Gresik, Tuban, Lamongan, Pamekasan, Bojonegoro, Sidoarjo, dan Surabaya.
"Karena berdasarkan data yang terhimpun, total ada sebanyak 2.573 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 1.332 unit rumah rusak sedang dan 774 rumah rusak berat. Kemudian, 91 unit sekolah, 5 unit rumah sakit, 24 unit gedung perkantoran, 183 unit tempat ibadah, 1 unit kandang ternak dan 3 unit sepeda motor," urai Adhy.
Khusus perbaikan rumah atau bangunan milik masyarakat, ia mengatakan Pemprov Jatim akan memberikan bantuan stimulan berupa semen dan atap.
"Selain itu, masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan renovasi rumah untuk rekonstruksi akibat gempa kategori berat senilai Rp60 juta, rumah kategori sedang Rp30 juta, dan kategori ringan Rp15 juta," katanya.
Percepatan mitigasi pasca bencana, lanjut Adhy, terus dilakukan melalui sinergitas dan kolaborasi antara Provinsi Jatim dengan BNPB, Basarnas, Dandim, Polsek dan stakeholder serta mitra kerja dari BUMN guyub rukun serta sigap memberikan bantuan.