KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjelang pelaksanaan ibadah haji yang semakin dekat, sejumlah persiapan dilakukan Pemkot Kediri, seperti menggelar pembinaan yang diikuti 300 calon jamaah haji (CJH) tahun keberangkatan 2024. Kegiatan kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Kemenang, dan Bagian Kesra ini digelar pada hari ini, Rabu (24/4/2024).
Terselenggaranya pembinaan itu bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada CJH Kota Kediri serta tercapainya kondisi kesehatan yang optimal agar mereka dapat menunaikan dengan lancar, baik menjelang keberangkatan, selama pelaksanaan, hingga kepulangan.
BACA JUGA:
- Jemaah Haji Indonesia 2024 Banyak yang Kena Diare, Kemenag Minta Evaluasi Makanan di Arab Saudi
- Pj Wali Kota Kediri Lantik 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan 16 Pejabat Fungsional
- Arahan Pj Wali Kota Kediri di Rapat Koordinasi Bank Sampah
- Pj Wali Kota Kediri Ajak Kepala OJK yang Baru Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan
Melalui tayangan video, Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, turut menyampaikan pesan untuk para CJH agar mempersiapkan kondisi jelang keberangkatan, “Ibadah haji bukan hanya ibadah spiritual namun juga melibatkan kekuatan fisik dan psikis."
"Oleh karena itu calon jamaah haji harus menjaga kesehatan dengan pola makan dan hidup sehat, membiasakan olah raga ringan setiap hari, melatih kesabaran dan persiapan lainnya. Semoga calon jamaah haji selalu diberikan kekuatan, keselamatan, kesehatan dalam menjalankan setiap tahapan haji dan menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Muh. Fajri Mubasysyir, mengatakan sistem pemeriksaan haji untuk tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya penentuan istithaah dilakukan oleh petugas haji, untuk tahun ini penentuan istithaah dilakukan melalui sistem https://siskohatkes.kemkes.go.id/.
Sistem tersebut dikelola langsung oleh Kementerian Kesehatan RI sehingga petugas pemeriksa haji melakukan pemeriksaan dan penginputan melalui sistem aplikasi tersebut.
Istithaah sendiri dijelaskan dr Fajri merupakan kemampuan jamaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan. Sehingga, jamaah bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat agama Islam.
Selain itu, untuk tahun ini juga diberlakukan vaksin polio dan meningitis untuk CJH. Hal ini menindaklanjuti adanya status kejadian luar biasa (KLB) di Jawa Timur sehingga diwajibkan untuk dilakukan vaksinasi tambahan.