MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Mojokerto terus melakukan beberapa langkah preventif dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting, salah satunya dengan menggelar AKS (Audit Kasus Stunting).
Agenda yang diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto itu diikuti tim percepatan stunting Kabupaten Mojokerto, Tim ahli, Para camat serta Kepala Puskesmas pada Rabu (5/6/2024).
BACA JUGA:
- Sukses Turunkan Stunting, Pemkab Bangkalan Raih Penghargaan
- Belasan KPM-PKH Terima Bantuan Dandang hingga Oven dari Bupati Mojokerto
- Buka Rute Genting, Bupati Mojokerto Lepas Keberangkatan 1.000 Pendaki Penanggulangan
- Targetkan Pencapaian Lebih Tinggi, TPPS Kota Kediri Susun Laporan Semester I RAN Pasti 2024
"Saya ingin, khususnya untuk kegiatan Sehati kita fokuskan pada penanganan gizi buruk, gizi kurang dan ibu hamil KEK. Kinerja posyandu dan SOTH akan menjadi lebih penting," kata Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.
Didampingi sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, ia juga memberikan arahan beberapa hal terkait penanganan stunting, salah satunya penanganan sejak dini sebelum terjadinya kasus stunting.
Dalam forum ini, strategi yang dilakukan Pemkab Mojokerto di antaranya seperti penanganan gizi buruk, gizi kurang dan ibu hamil KEK difokuskan melalui program yang selama ini dijalankan Pemkab Mojokerto.
"Untuk Kecamatan nantinya tidak lagi membahas secara umum, akan tetapi lebih fokus memilih kasus agar desa dapat lebih mengerucut penanganannya," ucap Ikfina kepada peserta rapat. (yep/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News