Direktur YLBH FT: Pilkada Gresik Calon Tunggal Bukti Kegagalan Parpol dalam Pengkaderan

Direktur YLBH FT: Pilkada Gresik Calon Tunggal Bukti Kegagalan Parpol dalam Pengkaderan Direktur YLBH FT, Andi Fajar Yulianto.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Fajar Trilaksana (FT), Andi Fajar Yulianto, memberikan tanggapan terkait berlangsungnya pasangan calon tunggal pada pesta demokrasi November mendatang di Kota Pudak. Menurut dia, hal tersebut merupakan kegagalan partai politik (parpol) dalam pengkaderan.

"Parpol gagal menyiapkan kader yang teruji, sehingga saat Pilkada parpol kesulitan cari figur yang siap tempur. Akhirnya parpol menjadi pasrah," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (15/9/2024).

Ia menyampaikan, fenomena Pilkada hanya terdapat satu pasangan calon seperti Pilkada Gresik 2024 tidak melunturkan demokrasi, dan tidak menghilangkan nilai demokrasi, karena hak warga masih dapat difasilitasi dengan gambar Kotak Kosong pada kertas suara.

"Yang hilang adalah kemandirian partai politik (parpol) dan lemahnya proses kaderisasi di internal partai. Artinya apa? dekade akhir ini kebanyakan partai gagal melahirkan kader- kader internal yang tangguh siap tarung, siap kualitas dan siap logistik sehingga dengan mudah terkuasai dan tersandra oleh nilai-nilai diluar platform partai," paparnya.

Diperkuat lagi, lanjut Fajar, ditengarai kebanyakan anggota legislatif yang duduk di DPRD hanya memikirkan bagaimana mengamankan kursi pribadi dari pada mengamankan eksistensi dan marwah partai tempatnya bernaung, sehingga dampak platfom partai sering terlupakan dan upaya meraih kekuasaan bertindak untuk dan atas nama kepentingan platform partai demi kepentingan rakyatpun juga menjadi terkesampingkan.

"Akhirnya jurus yang paling aman adalah dengan dalil demi kondusifitas dan konsisten dalam menjalankan program-program pembangunan berkelanjutan disertai argumen efektif efisien, khususnya pembiayaan pemilu agar tidak dua kali anggaran dan ini uang rakyat pula yang akan dihamburkan demi terselenggaranya pilkada ulang. Ini sebuah ironi karena parpol gagal menyuguhkan pilihan calon pemimpin kepada masyarakat," ucapnya.

"Dan, alasan logis ini akhirnya sebagai materi pokok strategis dan sangat efektif disampaikan dalam kampanye bagi pasangan calon tunggal. Karena tidak perlu adu program dan tarung kemampuan dengan pihak lawan secara riil, tidak ada program pembanding karena lawanya hanyalah kotak kosong," imbuhnya.

Dikatakan olehnya, kalau ada benarnya perlu menyetujui alasan logis di atas dengan munculnya calon tunggal, dengan catatan, benar dan tepat cipta kondisi, konduvisitas, konsistensi, keberlanjutan program pembangunan, serta terpenting efektif efisien anggaran agar tidak terbuang untuk perhelatan pilkada kedua (ulang), maka perlu disikapi secara bijaksana dan menghilangkan rasa ego.

Perlunya calon tunggal lakukan kontrak politik dengan rakyat, contoh sederhana uang anggaran jika untuk pemilu ulang lebih baik disalurkan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat diwaktu pemerintahan depan, tentu seiring pelaksanaan program pembangunan, serta program strategis berbasis kerakyatan/ kesejahteraan masyarakat yang telah dijanjikan dalam kampanye.

Lihat juga video 'Pasangan Edi Hadiyanto Daftar Bacakada Situbondo ke PPP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO