Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah Cucu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Fadhilah Zemirah Tufafa Chalim, digendong ayahnya, Gus Fadil, digunting rambutnya oleh Prof Dr KH Ridwan Nasir, dalam acara walimatul aqiqah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Sabtu (13/10/2024) tadi malam. Foto: MMA/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menggelar walimatul untuk cucunya yang ke-20 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya, Sabtu (13/10/2024) malam. Kali ini cucu Kiai Asep perempuan bernama Fadhilah Zemirah Tufafa Chalim. Putri dari Ning Zahrotu Romadho dan dr M. Fadli Fajriansyah.

“Saya selalu berpegang pada Hadits Kullu ghulamin murtahanun bi’aqiqatihi,” ujar Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat memberikan sambutan di depan para kiai dan nyai yang sebagian besar datang dari Surabaya dan Mojokerto.

Baca Juga: Disambut Antusias Warga Blitar, Khofifah: Pekik Allahu Akbar Bung Tomo Dawuh Hadratussyaikh

“Bahwa seorang anak tergadai sebelum ditebus dengan ,” ujar pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.

Menurut Kiai Asep, itu sebaiknya dilaksanakan pada hari ke-7 dari hari kelahirannya.

“Tapi kalau belum bisa ditunda di hari lain,” tambahnya.

Baca Juga: Gus Barra Targetkan Menang Mutlak di Mojosari

Yang penting seorang anak harus dii.

“Karena kalau belum dii belum sah menjadi milik kita,” tegasnya.

Kiai Asep menegaskan bahwa acara walimatul ini juga merupakan konsolidasi untuk kemenangan Khofifah-Emil dalam Pilgub Jatim dan Gus Barra-dr Rizal untuk Pilbup Mojokerto. Kiai Asep minta para kiai dan nyai yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya memenangkan Khofifah-Emil. Sedangkan kiai dan nyai dari Mojokerto memenangkan Gus Barra-dr Rizal dan juga Khofifah-Emil.

Baca Juga: Sudah Teruji dan Terbukti! Ratusan Pendeta se-Jatim Cetuskan GMSK untuk Menangkan Khofifah-Emil

“Jadi dari presiden, gubernur Jawa Timur hingga bupati Mojokerto satu visi sehingga mempermudah program Pak Praabowo,” kata Kiai Asep.

Menurut Kiai Asep, Khofifah adalah seorang tokoh yang loman alias dermawan.

Baca Juga: Ribuan Warga Meriahkan Senam Mubarok Bersama Gus Barra dan Mas Rizal

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Foto: MMA/bangsaonline

“Padahal biasanya orang perempuan itu perhitungan,” kata Ketua Umum PP Pergunu itu.

Secara religius, menurut Kiai Asep, sangat bagus. “Bu Khofifah tidak hanya menjalankan salat 5 waktu dan salat sunnah (malam) tapi salat 100 rakaat pun dilakukan,” katanya.

Baca Juga: Pedagang dan Masyarakat Sambut Antusias Kedatangan Gus Barra di Pasar Sawahan

Dalam acara itu Prof KH Ridwan Nasir diminta untuk memberikan ceramah tentang . Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya itu berharap cucu Kiai Asep menjadi anak shalihah seperti ulama sufi besar .

Perempuan asal Basra Irak itu dikenal seluruh dunia berkat karya-karya sastranya berbasis tashawuf yang secara total mencintai Allah. Prof Kiai Ridwan Nasir mengutip salah satu karya pusinya.

“Kalau saya ibadah (menyembah-Mu) karena takut neraka, masukkanlah saya ke dalam neraka. Kalau saya ibadah karena saya ingin masuk surga, jauhkanlah saya dari surga,” kata Prof Ridwan Nasir mengutip salah satu syair karya Rabiah Al Adawiyah yang sangat populer.

Baca Juga: Blusukan Cek Harga di Pasar Blitar, Khofifah Puji Kualitas Sayur Premium di Pasar Tradisional

Mengutip Hadits, Prof Ridwan mengungkapkan bahwa ada tiga yang harus dipenuhi oleh para orang tua. Yaitu memberi nama yang baik pada anaknya, karena nama mengandung tafaulan atau harapan. 

Kemudian, memberikan pendidikan yang baik dan menikahkan ketika kelak dewasa.

Prof Ridwan juga mengatakan bahwa ada lima perbuatan manusia yang merusak bangsa, negara atau dunia. Pertama, anak durhaka yang berani kepada orang tuanya. Kedua, merebaknya perzinahan.

Baca Juga: Pedagang Pasar Pabean Curhat soal Banjir kepada Khofifah

Ketiga, membudayanya minum-minuman keras. Termasuk narkoba.

“Ini sangat membahayakan bangsa,” kata Prof Ridwan Nasir sembari mengutip hasil penelitian bahwa orang yang mengonsumsi minuman keras dan narkoba, organ tubuhnya 20 tahun lebih tua dari aslinya.

Minuman keras bahkan seumber dari segala kejahatan dan kerusakan dunia.

Baca Juga: Kunjungi Pasar di Surabaya dan Beri Cek Kesehatan Gratis, Khofifah Tunjukkan Upaya 'Problem Solver'

Keempat, kekuasaan yang dipegang perempuan yang tak punya kompetensi.

“Kalau Bu Khofifah beda, Bu Khofifah punya kompetensi," kata Prof Ridwan yang disambut tawa para kiai dan nyai.

Ia membuktikan kompetensi Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, Khofifah telah mengukir berbagai prestasi terutama selama menjabat gubernur Jawa Timur.

“Bahkan Bu Khofifah mendapat 780 perhargaan dan masuk dalam 500 tokoh berpengaruh dunia,” katanya.

Kelima, tutur Prof Ridwan, yang merusak bangsa atau negara adalah seorang istri yang berani kepada suaminya.

Dalam acara itu Kiai Asep juga minta Muhammad Ghofirin, Sekjen JKSN, memberikan sambutan. Ghofirin mengungkapkan berbagai prestasi dan keunggulan Khofifah selama memimpin Jawa Timur. Ia minta agar semua kiai dan nyai jangan segan-segan memberikan klarifikasi jika ada tim cagub lain memfitnah Khofifah-Emil. Karena faktanya Khofiah-Emil berprestasi selama memimpin Jatim.

Ghofirin juga mengungkapkan bahwa di Posko Pemenangan Khofifah-Emil di Jalan Diponegoro Surabaya tiap hari digelar khataman Al Quran.

Menurut Ghofirin, sempat ada yang minta agar seminggu tiga kali saja karena khataman Al Quran itu juga butuh biaya.

“Tapi Ibu Khofifah minta tiap hari,” kata Ghofirin.

Acara itu diakhiri doa yang dimpimpin Syaikh Ahmed Mohammed Mabrouk asal Mesir. Hadir dalam acara itu Ketua PCNU Kota Surabaya, Masduki Toha, Ketua PC Muslimat NU Surabaya, Nyalik Lilik Fadhilah, Wakil Ketua PCNU Surabaya, Gus Chalim,dan pengurus NU lainnya.

Juga hadir Prof Dr Zainuddin Maliki, mantan Rektor UMS dan anggota DPR RI, Dr Achmad Rubaie, yang juga mantan anggota DPR RI,  dan para kiai NU dari seluruh Surabaya dan Mojokerto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO