Siswa Kelas V di Ngawi ini Disekap dan Dikeroyok Teman Sekelasnya Hingga Pingsan

Siswa Kelas V di Ngawi ini Disekap dan Dikeroyok Teman Sekelasnya Hingga Pingsan Orang tua korban berdamai dengan orang tua pengeroyok, disaksikan Bhabinkamtibmas Jatirejo. Foto: zainal abidin/BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Mah (11), siswa SDN Jatirejo putra pasutri Zulkifli - Sri Lestari disekap temannya dalam kelas, Kamis (3/9). Bahkan, dia dikeroyok 7 teman sekelasnya hingga pingsan.

Berawal Kamis siang, Sri Lestari khawatir anaknya tak pulang-pulang. Dia pun berusaha mencari dan bertanya ke teman-teman Mah. Namun, tidak ada yang tahu.

Baca Juga: Jebakan Tikus Listrik Kerap Renggut Korban Manusia, Polres Ngawi Beri Sosialiasi Pengendalian Hama

Akhirnya, Sri meminta tolong Ulin, satu teman Mah. Barulah sore hari Ulin menemukan Mah disekap dalam kelas dan dalam kondisi pingsan. Saat ditemukan, tangan dan kaki Mah terikat, mulut ditali dengan kain, dan kepala ditutup kresek, juga dengan timba plastik. Korban pun segera dibawa ke RS Widodo Ngawi, karena tidak segera sadar.

Selasa (8/9) tadi, Mah akhirnya dibawa pulang untuk selanjutnya dirawat di rumah. Mah pun saat ini mengalami depresi berat.

"Keadaan anak saya saat ini sangat memprihatinkan, seperti merasa ketakutan dan yang pasti belum dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah," keluh Sri.

Baca Juga: Polres Ngawi Amankan Dua Pengguna Narkoba di Street Food Imam Bonjol

Mah menyeritakan, selama disekap, dia dipukul dan ditendang 7 pengeroyoknya. Sri sebenarnya juga berniat melapor ke polisi namun akhirnya mengurungkan niatnya karena lebih dulu dimediasi Kades, Bhabinkamtibmas dan Babinsa di Kantor Desa Jatirejo.

Orang tua Mah dengan para orang tua pengeroyok akhirnya berdamai dengan syarat para orang tua dari pengeroyok dimintai pertanggungjawabannya mengganti biaya selama di rumah sakit. Hal ini disaksikan Kades juga Kepala Sekolah SDN Jatirejo. 

Sementara pengamat pendidikan asal Surabaya, Maulana, sangat menyayangkan adanya peristiwa di Ngawi ini. “Bagaimana mungkin guru-guru dan Kepala Sekolah tidak mengetahui adanya peristiwa ini? Seharusnya Diknas Ngawi juga turun tangan untuk memberi sanksi tegas kepada Kepala Sekolah. Dia yang seharusnya bertanggungjawab penuh atas institusi yang dipimpinnya,” kata Maulana.

Baca Juga: Diduga Hendak Edarkan Sabu, Seorang Pria di Ngawi Diamankan Polisi

Penyelesaian damai antar orang tua siswa, bukanlah penyelesaian ke akar masalah. Tetapi, bagaimana sistem yang di sekolah yang seharusnya ditata lebih bagus. Sungguh sangat mengenaskan mengetahui generasi bangsa kita, seusia itu sudah bisa menyekap temannya,” pungkas dia. (nal/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO