Dolar Menguat, Harga Kopi Bondowoso Meroket

Dolar Menguat, Harga Kopi Bondowoso Meroket Petani di Bondowoso saat memanen kopinya. foto: tugasimk02.blogspot.com

BONDWOSO, BANGSAONLINE.com - Harga kopi ikut melambung menyusul menguatnya kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan , H. Moh. Erfan Ghani, mengatakan bahwa harga kopi jenis robusta dan arabika sama-sama mengalami kenaikan harga.

Erfan menjelaskan jika kenaikan tersebut berkisar antara Rp 2500-5000 per kilogramnya. "Untuk harga ekspor juga naik fluktuatif sesuai dengan naik-turunnya dolar. Jumlah ekspor kopi arabika dari ke luar negeri sebanyak 400 ton per tahun. Dan juga telah mengekspor kopi robusta sebanyak 44 ton per tahun," ujar Erfan, Minggu (11/10)

Baca Juga: Relawan Khofifah-Emil Bondowoso Deklarasi Kebulatan Tekad Pemenangan Pilgub Jatim 2024

Asmawi, salah satu kelompok tani di Sumbu Latin mengatakan, naiknya harga ini juga dikarenakan petani sudah bisa memproses sendiri kopinya, sehingga harganya lebih mahal apabila dikelola sendiri mulai dari gelondong basah sampai menjadi OC.

“Kopi Arabika dan Robusta punya cita rasa yang khas dengan kadar keasaman yang pas. Ini lantaran para petani menerapkan sistem organik. Di mana setiap pohon tanaman kopi dibuat jurang kecil yang akan diisi rumput dan limbah kulit kopi. Fungsinya sebagai pupuk alami,” ungkapnya.

Dengan mendunianya kopi jenis arabika ini, Kementerian Luar Negeri bakal memfasilitasi Kopi Arabika ke pasar Eropa Tengah dan Timur. Kopi Arabika yang sebelumnya telah diekspor ke Swiss dan Amerika, rencananya akan merambah pasar di Rusia, Ceko, Polandia Hungaria, dan negara Eropa lainnya.

Baca Juga: Prediksi Cuaca di Bondowoso pada 5 Januari 2024 Oleh BMKG: Berawan

Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri, Tri Sari Paramita, menjelaskan bahwa Kawasan Eropa Tengah dan Timur kopi belum masuk. "Tapi dengan adanya permintaan pasar untuk komoditi kopi kami melihat ini kesempatan. Ada beberapa event yang bisa dimanfaatkan, antara lain World Food Expo di Moskow. Kami pilih kopi karena sudah punya Sertifikat Indikasi Geografis yang peluangnya besar," tandasnya. (gik/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO