Dijaga Banser atas Perintah PWNU, Pabrik Sandal Berlafadz Allah tetap Berproduksi

Dijaga Banser atas Perintah PWNU, Pabrik Sandal Berlafadz Allah tetap Berproduksi Tampak Banser yang menjaga pabrik PT Pradipta Perkasa Makmur, pabrik yang memproduksi sandal berlafadz Allah. foto: syuhud/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Pradipta Perkasa Makmur yang memperoduksi sandal berlafadz Allah yang kini meresahkan umat Islam ternyata tetap berproduksi seperti biasa. Pabrik sandal yang beralamatkan di KM 33,2 Jalan Raya Wringinanom Kecamatan Wringinanom, Gresik Jawa Timur itu kini mendapat penjagaan dari PWNU Jawa Timur dengan menurunkan Barisan Serba Guna (Banser) Ansor Jawa Timur.

Peristiwa sandal berlafadz Allah ini meresahkan umat Islam karena selain dianggap menista Islam juga melecehkan Allah SWT. Karena jika kita memakai sandal itu sama dengan menginjak lafadz Allah. Meski demikian hingga kini belum jelas tentang peristiwa tersebut. 

Baca Juga: Ditreskrimum Polda Jatim Ringkus Spesialis Curanmor

Sebelumnya, Polda Jatim turun ke pabrik tersebut untuk lakukan pemeriksaan dan membawa ratusan pasang sandal barlafal "Allah" sebagai BB (barang bukti), kini giliran PWNU Jawa Timur yang turun tangan.

(Baca juga: Polda Jatim Telusuri Sandal Berlafadz Allah)

PWNU Jatim menerjunkan puluhan petugas Banser (barisan Ansor serba guna) untuk menjaga pabrik PT Pradipta Perkasa Makmur, yang hingga Selasa (13/10), pukul 10.00 WIB, tetap beroperasi seperti hari-hari biasanya.

Baca Juga: Subdit Jatanras Polda Jatim Tangkap Pelaku Penembakan di Tol, Begini Pengakuan Tersangka

Pantauan BANGSAONLINE.com di pabrik itu, karyawan (buruh) masih terlihat lakukan aktivitas di dalam pabrik. Begitu juga, truk pemuat barang, terlihat keluar- masuk pabrik dengan muatan barang yang ditutupi terpal.

Koordinator Banser Korwil PWNU Jatim, Triyono, mengaku melakukan penjagaan PT Pradipta Perkasa Makmur sejak Senin (12/10), malam. Dia mengaku ditugaskan Ahmad Muzakki, sekretaris PWNU Jatim untuk lakukan penjagaan. "Saya disuruh jaga saja Mas oleh Gus Zaky. Saya tidak bisa komentar lain," kata Triyono pada BANGSAONLINE.com.

Menurut dia, sejak dirinya bersama teman-temannya lakukan penjagaan, aktivitas di pabrik tersebut berjalan seperti biasanya. Sejauh itu, belum ada gerakan atau aksi massa yang lakukan protes terhadap pabrik yang memeroduksi sandal berlafadz Allah itu. "Tidak ada aksi, aman-aman saja, " tuturnya.

Baca Juga: Polda Jatim Ringkus Penjual Bubuk Petasan, 231 Kg Bahan Peledak Diamankan

Triyono berharap, Banser Kabupaten Gresik, juga turun untuk membantu lakukan penjagaan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan. "Saya dan teman-teman jaga secara shift (giliran). Saya berharap Banser Gresik juga membantu lakukan penjagaan," harapnya.

(Baca juga: Dijaga Banser atas Perintah PWNU, Pabrik Sandal Berlafadz Allah tetap Berproduksi)

Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, aparat petugas Kepolisian Polda Jatim dibantu Polres Gresik dan Polsek Wringinanom sudah memeriksa Kabag Personalia PT Pradipta Perkasa Makmur, drh Umboh untuk dimintai keterangan terkait sandal merk Glacio dengan lafal Allah. "Saya kebenarannya belum jelas, cuma kemarin pihak manajemen sudah dipanggil di Polda. Bahkan tadi malam pihak kepolisian dari Polres Gresik juga datang ke sini," ujar Irwan (30), security perusahaan kepada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Polda Jatim Ungkap Kasus Hoax di Banyuwangi

(Baca juga: Kasus Sandal Berlafadz Allah: Disnakertrans dan Diskop Gresik Mengaku Kecolongan)

Hal senada juga dibenarkan oleh Koiril (45), satpam perusahan yang saat itu jaga bersama Irwan. Dia juga menerangkan, bahwa kasus ini sudah ditangani pihak aparat kepolisian Polda jatim. "Sepengetahuan saya kasus ini sudah ditangani Polda sudah dua hari ini. Selain itu, MUI juga ikut menangani. Itu saja se tahu kami kalau untuk yang lainnya, wah saya tidak tahu mas," ungkapnya.

(Baca juga: Polres Gresik Sita 609 Sandal Berlafadz Allah, Diproduksi Sejak Setahun Lalu)

Baca Juga: Polda Jatim Ungkap Produsen Kosmetik Palsu

Beberapa buruh yang bekerja di PT Pradipta Perkasa Makmur enggan dimintai keterangan. Kabarnya, semua buruh dan satpam diminta bungkam. Mereka tidak boleh memberikan keterangan apapun. "Maaf mas kita ini hanya pekerja dan tidak diperbolehkan memberikan keterangan terlalu jauh terkait kasus sandal ini. Jadi, sekali lagi kita mohon maaf," pungkas kedua satpam tersebut. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO