Polisi Selidiki Unsur Kelalaian Dua Mahasiswa UINSA yang Meninggal Saat Diklatsar PA

Polisi Selidiki Unsur Kelalaian Dua Mahasiswa UINSA yang Meninggal Saat Diklatsar PA DIMAKAMKAN: Suasana pemakaman jenazah Yudi Akbar Rizky, di Pemakaman Gunung Sari, Surabaya. foto beritajatim

MALANG, BANGSAONLINE.com - Polres Malang menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran pidana dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) mahasiswa pecinta alam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel () Surabaya, yang mengakibatkan dua mahasiswa meninggal dunia, Yudi Akbar Rizky (18), mahasiswa semester I Jurusan Psikologi dan Lutfi Rahmawati (19), mahasiswa semester III Fakultas Matematika dan Saintek, di lokasi Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari di Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Sabtu (17/10) sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapolsek Pagak AKP Farid Fathoni menyatakan, sejauh ini pendalaman masih terus dilakukan, termasuk memeriksa berkas-berkas tes kesehatan peserta sebelum mengikuti kegiatan.

Baca Juga: Hari Pertama Kampanye, Khofifah Silaturahmi ke Kiai dan Tokoh di Pengukuhan Dr HC KH Zulfa Mustofa

"Kami dapat keterangan dari warga, korban Yudi sempat disiram air saat menuju Pos Induk. Hal itu dibuktikan dengan kondisinya baju korban basah kuyup. Kami masih dalami apakah itu nantinya ada kelalaian sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," bebernya, dikutip dari beritajatim.com, Minggu (18/10).

Sore tadi (18/10) polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi menelusuri lokasi tewasnya dua mahasiswa di Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari, Kabupaten Malang. Olah tempat kejadian perkara bersamaan dengan pemeriksaan saksi-saksi. Saksi yang diperiksa kemarin, Ketua Umum, Pramudya Nugraha Putra dan Ketua Pelaksana Kegiatan Diklatsar , M. Riza Umami.

Kata AKP Farid, ada beberapa adegan digambarkan para saksi sebelum hingga sesudah korban ditemukan.

Baca Juga: UINSA Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa ke M. Naser

Mulai dari lokasi awal korban mengaku lelah dan kesakitan, yakni di area Tebing Merdeka berjarak sekitar 15 menit dari pos induk. "Dalam olah TKP hari ini ada beberapa adegan diperankan saksi. Termasuk kronologis kejadian seperti apa," terang Farid di lokasi, Minggu (18/10).

Ia melanjutkan, penanganan kasus akan dilimpahkan ke Polres Malang. Pihak Polsek Pagak sendiri nantinya, akan mengantar para saksi yang diperlukan guna bahan penyelidikan. "Setelah ini kasusnya akan dilimpahkan ke Polres," ucapnya.

Sedangkan Ketua Umum Pramudya Nugraha Putra menambahkan, Wana Wisata RPH Rejosari dipilih sebagai lokasi diklat karena beberapa alasan. Yakni sudah memenuhi uji lapang bagi divisi yang dimiliki Mahasiswa Pecinta Alam . "Kami punya divisi susur goa, panjat tebing, konservasi, navigasi, mountenering, dan rafting. Di sini memang tidak ada raftingnya. Hanya saja sudah menjadi tempat rutin diklat," paparnya.

Baca Juga: Tewaskan Mahasiswi Uinsa, 2 Jambret Ditangkap

Ia memaparkan, dari 19 peserta dibagi menjadi lima kelompok yang mana setiap orang mendapatkan jatah satu botol air. Artinya, pihaknya sudah menghitung dan menghindarkan peserta dari dehidrasi. "Air minum sudah kita bagi. Kita hitung dan kita berikan pada beberapa kelompok sesuai divisinya," imbuh Pramudya.

Selama kegiatan di lokasi, tambahnya, dimulai pukul 04.30 pagi dan selesai sesuai dengan kebutuhan materi. Untuk hari pertama selesai pukul 6 sore, hari kedua pukul 9 malam, di hari ketiga kegiatan baru berakhir dini hari. "Hari Jumat selesai pukul 5 sore, dan hari ini adalah jadwal penutupan," bebernya.

Ia juga menjelaskan, jika sebenarnya kondisi kedua peserta sudah drop dan keduanya diminta untuk kembali ke camp induk pada Jumat (16/10) malam untuk memulihkan tubuhnya.

Baca Juga: Kejar Jambret, Mahasiswi UINSA Tewas

"Pada hari Jumat itu keduanya sudah ngedrop dan akhirnya kita turunkan di dapur induk untuk pemulihan, namun pada Sabtu (17/10) pagi keduanya ikut diberangkatkan ke lapangan, namun kondisi mereka ternyata masih lemah, akhirnya Yudi disarankan oleh panitia untuk beristirahat dan diminta minum obat, namun ketika dibangunkan Yudi sudah tidak bergerak," tuturnya.

Lanjutnya, mengenai Lutfi, pihaknya menjelaskan awalnya kakinya terasa sakit, kemudian tidak diperbolehkan ikut aplikasi dan diantar peserta lain dengan berboncengan tiga, namun di tengah perjalanan Lutfi meninggal. (bjt/sby2/ros/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO