Atasi Macet di Bundaran Dolog, Dishub Siapkan Rekayasa

Atasi Macet di Bundaran Dolog, Dishub Siapkan Rekayasa Polisi saat melakukan pengaturan arus lalu lintas di Bundaran Dolog jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin lalu. foto: suarasurabaya.net

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Frontage Road sebelah barat Jalan Ahmad Yani masih belum tuntas dalam hal pembebasan lahan. Dishub Surabaya belum sepenuhnya membuka jalan itu, menunggu pembebasan lahan oleh Dinas PU Bina Marga.

Akibatnya, beban jalan Ahmad Yani di jam-jam padat kendaraan belum bisa terurai. Kepadatan akan terjadi ketika pengendara menumpuk di depan Kantor Depot Logistik (Dolog) atau seputar Taman Pelangi.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Bongkar 40 Rumah dan Bangunan untuk Frontage Road Segmen 2

Untuk mengantisipasi hal ini, Dishub Surabaya akan memberlakukan simpang baru di Jalan Jemur Handayani I, di sisi timur. Ini untuk mengurai kendaraan yang melintasi rel kereta api Dolog yang relatif sempit.

"Masih banyak kendaraan yang crossing dari Jalan Jemur Ngawinan melalui rel kereta api ke Bundaran Dolog sehingga terjadi bottle neck (jalan menyempit,red)," ujar Plt Kadishub Surabaya, Irvan Wahyu Drajat kepada suarasurabaya.net, Selasa (5/1/2016).

Menurutnya, kecenderungan pengendara ini salah satu penyebab kemacetan. Sebab itulah dalam waktu dekat Dishub Surabaya akan menyesuaikan simpang baru Jalan Jemur Handayani I.

Baca Juga: Bupati Sidoarjo Bakal Tuntaskan Sejumlah Program Prioritas di Tahun 2022

Nantinya, pengendara dari Jalan Jemur Ngawinan yang hendak menuju ke utara, ke tengah kota, melalui Bundaran Dolog, tidak bisa langsung melintas ke rel kereta api. Harus berputar dulu melalui simpang baru ini.

Sementara untuk sebelah barat, Wahyu mengatakan, Dishub harus menunggu penyelesaian fisik oleh Dinas PU Bina Marga untuk penerapan rekayasa lalu lintas.

"Otomatis, semua rekayasa lalu lintas, baik perambuan, permarkahan, dan papan informasi penunjuk jalan harus menunggu bangunan fisik selesai. Minimal sampai Injoko," katanya.

Baca Juga: Pengerjaan Terus Dikebut, Bupati Sidoarjo Kawal Pembebasan Lahan Frontage Road

Meski demikian, Wahyu mengatakan rekayasa lalu lintas sebenarnya sudah dilakukan sebagian. Bersama Kepolisian dan Satpol PP, Dishub mengatur jalur mana yang bisa dibuka dan ditutup.

"Tidak bisa kami buka semua, karena akan bottle neck di bangunan-bangunan yang belum terbebaskan. Yang sudah kami fungsikan untuk mengurangi beban jalan depan Hotel Pavilio sampai ke Injoko," ujarnya.

Dishub juga tidak bisa memutuskan untuk menutup semua ruas yang belum tuntas itu. "Karena masih ada tempat usaha yang harus kita fasilitasi," ujarnya.

Baca Juga: 2017, Pemkot Fokus Tuntaskan Frontage Road Sisi Barat dan MERR

Selain itu, akses jalan menuju Menanggal serta ke Masjid Agung Surabaya adalah ruas yang harus dibuka oleh Dishub. Sistem yang diberlakukan pun buka tutup.

Adapun beberapa persil di Frontage Road Barat yang belum terbebaskan, yang paling utama adalah SPBU di Jalan Ahmad Yani. "Itu krusial," kata Irvan.

Selain itu, persil lainnya adalah kantor Dolog dan dinas pertanian, sebagian lahan Polda Jatim, serta Universitas Bhayangkara. (sby2/ssn)

Baca Juga: Resmikan Frontage Sisi Barat, Wali Kota Risma Berharap Perekonomian Warga Sekitar Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO