Foto Muncul di Akun Facebook Gafatar, Bupati Malang Kelabakan

Foto Muncul di Akun Facebook Gafatar, Bupati Malang Kelabakan Mantan Bupati Malang, Rendra Kresna saat menghadiri kegiatan sosial yang digelar Gafatar di Kabupaten Malang. Foto ini terpampang di akun Facebook DPK Gafatar Malang dan diunggah pada 17 Februari 2015. foto: facebook

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Beberapa pejabat daerah ternyata juga tersandung oleh polemik organisasi Gafatar. Bupati terpilih Malang, Rendra Kresna, menjadi salah satu buktinya.

Sebabnya, foto-foto Rendra dalam kegiatan sosial digelar oleh Gafatar di Kabupaten Malang dan sekitarnya, terpampang di akun Facebook DPK Gafatar Malang. Foto itu diunggah pada 17 Februari 2015. Gafatar menuliskan Rendra terlibat kegiatan Bina Desa di Kelurahan Panarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Ini Kesibukan Eks Gafatar Sumenep Sekarang

Meski demikian, Rendra yang Bupati Malang periode 20102015 membantah pernah menghadiri kegiatan Gafatar Malang.

"Tidak tahu, saya tidak pernah dapat undangan, tidak pernah hadir di acaranya dan tidak tahu siapa mereka itu. Mungkin saja mereka klaim. Di Kabupaten Malang saya tidak pernah mendengar ada organisasi bernama Gafatar," kata Rendra Kresna saat dikonfirmasi wartawan di Malang, Rabu (13/1).

Rendra mengatakan, Kelurahan Panarukan tidak termasuk dalam program kegiatan Bina Desa. Karena secara administrasi Panarukan bukan desa.

Baca Juga: Lagi, 10 Eks Anggota Gafatar asal Bojonegoro Dipulangkan

"Silakan dicek ke Badan Kesbang atau ke Tata Usaha, apakah benar ada undangan dari Gafatar untuk saya. Kalau benar ada kegiatan di Kelurahan Panarukan, silakan tanya Lurah dan Camat setempat, karena pasti tahu kegiatannya karena mekanismenya seperti itu," ujar Rendra.

Rendra juga mengaku baru mengetahui Gafatar dari media, setelah ramai diberitakan. Dia mengaku kaget karena dikabarkan organisasi itu menyebarkan ajaran Ahmad Musadeq, yang pernah mengaku sebagai nabi beberapa tahun lalu.

Sementara di Surabaya, mantan pengurus Gafatar Provinsi Jatim, dr Budi Laksmono membantah Gafatar menyesatkan. Pria 60 tahun yang merupakan mantan Kabid Kesehatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gafatar Provinsi Jatim ini memberikan keterangan kepada media di Mango Terrace Resto, Margorejo Rabu (13/1). Dalam pengakuannya, sejak tahun 2011 Gafatar bukanlah organisasi yang mengatasnamakan agama tertentu.

Baca Juga: Tujuh eks Anggota Gafatar Asal Terate Gresik Pulang ke Rumah

Dia menambahkan, Gafatar hanyalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang berafisiliasi kedalam keagrariaan.

"Gafatar bukan organisasi agama, tetapi hanyalah organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. bidang yang dibidik ialah sosial, budaya dll. Gafatar dulunya bernama KOMAR (Komunitas Millah Abraham) yang sebelumnya Aqidah Al-Islamiyah. Sebelum dibubarkan jumlah anggotanya di Jatim 926 orang, sedangkan untuk seluruh Indonesia hampir 10.000 orang,'' ujarnya.

Sementara mantan Ketua Dewan Perwakilan Kota Gafatar Surabaya, Rico mengemukakan bahwa Gafatar didirikan dengan dasar gagasan beberapa orang yang melihat situasi saat ini sudah melenceng dari peradaban yang baik. 

Baca Juga: Satu Keluarga Eks Gafatar di Nganjuk Ditolak Warga

'Kami tidak tahu alasan apa yang menyebabkan kami tidak disenangi, sehingga kami sulit mendapatkan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) sebagai Ormas dari Kemendagri, namun mau bagaimana lagi kami juga taat kepada asas hukum di negeri ini, kami akhirnya membubarkan diri setelah mendapat instruksi langsung dari pusat,'' kata Rico. (sby5/sby2/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO