Surabaya Penyumbang Terbesar Anggota Gafatar, Dua PNS Gabung ke Mempawah

Surabaya Penyumbang Terbesar Anggota Gafatar, Dua PNS Gabung ke Mempawah Kamp Gafatar di Mempawah yang dibakar warga, Selasa (19/1) kemarin. foto: tempo

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya kecolongan karena dua orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) diketahui mengikuti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Kepala Bakesbangpol Linmas, Soemarno mengakui, dua pegawai tersebut berada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, yang sedang bergabung dengan Gafatar.

“Iya benar bahkan keluarganya berangkat lebih dulu. Mereka bergabung sekitar seminggu lalu, ” kata Sumarno pada awak media, Kamis (21/1/2015).

Baca Juga: Ini Kesibukan Eks Gafatar Sumenep Sekarang

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, keduanya berinisial AR (45) dan SC (43). Namun belum berani mengatakan apakah dua pegawai yang diketahui berdinas di Pemadam Kebakaran tersebut akan dipecat.

“Ya kita akan melakukan verifikasi terlebih dahulu kebenaranya karena tidak bisa dilihat dari satu sisi. Prosesnya nanti BKD (Badan Kepegawaian Daerah), ” kata pejabat senior di lingkungan Pemkot Surabaya ini.

Untuk AR itu , tujuh hari lalu tidak masuk kerja, sedangkan SC itu berangkatnya 5 hari lalu. Keduanya juga mengajak keluarganya pindah ke Mempawah. Kalau AR itu bersama istrinya dan 4 orang anaknya. Sedangkan SC bersama istri dan anaknya juga.

Baca Juga: Lagi, 10 Eks Anggota Gafatar asal Bojonegoro Dipulangkan

Meski begitu, pihaknya tak mau dianggap Pemkot Surabaya kecolongan. Hal ini dikarenakan berbagai upaya telah dilakukan di antaranya memberikan surat edaran larangan memberikan fasilitas dan mengikuti Gafatar sejak tahun 2014.

“Kita sudah melakukan upaya preventif kepada seluruh dinas, kecamatan dan kelurahan sejak jauh hari. Jadi tidak benar jika kita (Pemkot Surabaya) kecolongan,” tambahnya.

Sementara itu Kota Surabaya ternyata menjadi penyumbang terbesar anggota Gafatar di Jawa Timur. Data yang diperoleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebutkan, warga Surabaya yang bergabung Gafatar dan saat ini berada di Mempawah, Kalimantan Barat mencapai 88 orang.

Baca Juga: Tujuh eks Anggota Gafatar Asal Terate Gresik Pulang ke Rumah

"Total yang kita data 315 orang, terbanyak memang dari Surabaya," ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, Kamis (21/1/2016).

Selain Surabaya, anggota Gafatar juga berasal dari Pasuruan sebanyak 30 orang, kemudian Blitar dan Mojokerto masing-masing 21 orang, lantas Kediri 19 orang; Sidoarjo 17 orang dan Jombang 16 orang.

Anggota Gafatar dari Jawa Timur juga tercatat berasal dari Gresik, Malang, dan Madiun masing-masing 14 orang; juga dari Trenggalek sebanyak 9 orang; Tuban, dan Magetan masing-masing 7 orang; Probolinggo 6 orang; Pacitan dan Lamongan masing-masing 3 orang; Jember 2 orang; dan Ngawi 1 orang.

Baca Juga: Satu Keluarga Eks Gafatar di Nganjuk Ditolak Warga

Dari jumlah ini juga tercatat ada 10 anggota yang menikah dengan sesama anggota Gafatar saat berada di Mempawah, Kalimantan Barat. "Beberapa anak juga ada yang ikut, tapi datanya masih kita update," kata Gus Ipul.

Untuk anak-anak, pemerintah telah membentuk tim agar para anak anggota Gafatar tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Sedangkan bagi anggota Gafatar usia dewasa akan dilakukan proses pembimbingan agama dan kewarganegaraan.

Para anggota Gafatar dari Jawa Timur rencananya akan tiba pada hari Sabtu (23/1/2016) mendatang. Mereka akan langsung dijemput dan ditempatkan di lokasi penampungan sementara milik Dinas Tenaga Kerja di Margorejo, Surabaya.

Baca Juga: Mantan Anggota Gafatar di Trenggalek Merasa Ditipu, ini Ceritanya

Di lokasi penampungan ini, para anggota Gafatar akan mendapatkan bimbingan rohani dan kewarganegaraan sebelum akhirnya mereka akan dikembalikan ke kabupaten/kota asal mereka. (yul/dev/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO