Komentar Kemendagri soal Wawali Pasha Marahi PNS dan Lecehkan Wartawan

Komentar Kemendagri soal Wawali Pasha Marahi PNS dan Lecehkan Wartawan Wawali Palu Pasha "ungu". foto: republika.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Yuswandi A Temenggung menanggapi insiden marahnya Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha "Ungu" terhadap sejumlah bawahannya, saat upacara apel kesadaran di Balai Kota Palu, kemarin.

Menurut Yuswandi, kepala daerah memiliki kewenangan dalam menentukan cara menerapkan disiplin bagi pegawainya. Namun dia mengingatkan bahwa cara-cara yang dilakukan, akan menentukan kesuksesan kepemimpinan kepala daerah.

"Ini hanya persoalan kepemimpinan, mungkin tidak hanya Pasha, yang lain juga mungkin ada yang begitu. Saya kira Kemendagri memberikan pengertian bahwa ada yang namanya psikologi birokrasi dan kepala daerah itu sendiri yang menentukan bagaimana cara untuk mencapai kesuksesan kepemimpinannya," ujar Yuswandi di Jakarta, Jumat.

Yuswandi menilai penerapan psikologi birokrasi dalam konteks menegur seorang pegawai yang melakukan kesalahan tidak sama antara golongan I, II, III hingga IV.

"Mungkin ada yang cukup (menegur) dengan kedipan mata atau postur tubuh saja, tapi ada juga yang harus diteriaki. Saya sendiri juga ada yang harus saya teriaki, ada yang dengan saya melemparkan berkasnya ke meja. Tapi pada intinya bagaimana agar suksesnya pekerjaan," kata dia.

Sebelumnya Sigit Purnomo Said alias Pasha "Ungu", yang baru dilantik menjadi Wakil Wali Kota Palu, memarahi aparatur sipil negara yang tertawa saat dia memasuki mimbar untuk memimpin upacara di Balai Kota Palu, Kamis (18/2).

Pasha yang sebelumnya anak band ini tidak pernah mengikuti upacara, namun tiba-tiba diminta untuk memimpin upacara apel Hari Kesadaran Nasional yang dirangkaikan dengan upacara Kampanye Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2016. 

Upacara yang diikuti sekitar 1.500 PNS di lingkup Pemkot Palu, mulai dari balai kota, SKPD sampai pegawai kelurahan ini pun berubah menjadi bahan lelucon dan tertawaan.

Pasalnya, pria yang baru pertama kali merasakan suasana di pemerintahan itu terlihat kikuk dan kaku saat berada di antara para seniornya yang merupakan para pejabat di Pemerintahan Kota Palu.

Bahkan, sebagai pemimpin Kota Palu, Pasha tidak mengetahui seperti apa protokoler pimpinan upacara. Pasha pun harus diarahkan oleh staf protokoler untuk menerima laporan dari PNS yang menjadi inspektur upacara.

Puncaknya saat Pasha salah mengucapkan kata usai pemimpin upacara memberi laporan, bahwa upacara akan segera dimulai. Kesalahan ini kontan membuat ribuan PNS mentertawainya.

Gelak tawa para PNS kontan membuat Pasha tersinggung. Dengan angkuh, Pasha memarahi ribuan PNS yang mentertawakan kesalahannya karena merasa dirinya tidak dihormati. 

Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengingatkan para pegawai pemerintah.

Sumber: antara/merdeka.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO