MALANG, BANGSAONLINE.com - Menjelang pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2018 muncul fenomena politik menarik. Bila pada pilgub 2008 dan 2013 antara Khofifah Indar Parawansa dan Soekarwo terjadi rivalitas politik keras, kini menjelang pilgub 2018 justru berbalik 180 derajat. Dua tokoh popular ini tampak memasuki “bulan madu politik” untuk pilgub 2018. Benarkah?
Gebyar Harlah ke-70 Muslimat NU di Stadion Gajayana Malang Jawa Timur, Sabtu (26/3/2016) benar-benar memukau banyak pihak. Maklum, puluhan ribu jamaah Muslimat NU tumplek blek di stadion yang biasa digunakan pertandingan sepakbola berkapasitas 75 ribu penonton itu. Apalagi Harlah ke-70 Muslimat NU itu dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri serta Ketua MPR, di samping para kiai seperti KHA Hasyim Muzadi, KH Lukman Hakim (Gus Lukman), KH Ma’ruf Amin dan kiai lainnya. Bahkan Presiden Jokowi mengaku tak berani kepada Muslimat NU jika tak hadir.
BACA JUGA:
- Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
- Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
- Harganas 2024, Khofifah: Membangun Keluarga Berkualitas Berikan Pondasi Kokoh untuk Pendidikan
- Khofifah Doakan Indonesia di Tiang Aisyah Jadi Negeri Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur
”Kemarin sore ada informasi bahwa saya tak datang ke acara ini. Mana berani saya tak datang ke Harlah Muslimat NU,” kata Presiden Jokowi yang disambut tawa riuh dan tepuk tangan puluhan ribu Muslimat yang hadir.
Harlah ke-70 Muslimat NU juga telah memecahkan tiga rekor MURI (Museum Rekor Indonesia). Yaitu tabuh 70 ribu rebana, ganti 70 ribu jilbab putih serempak, dan deklarasi 70 ribu laskar anti narkoba. Khusus deklarasi anti narkoba ini Khofifah didampingi KHA Hasyim Muzadi, KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jatim Soekarwo dan Ivan Slank serta tokoh lain. Kiai Hasyim Muzadi juga didaulat sebagai penceramah pengajian akbar dalam Harlah ke-70 Muslimat NU ini. Sedang KH Lukman Hakim (Gus Lukman) Malang yang alumnus Pesantren Tebuireng didaulatmenutup acara ini dengan doa. Harlah ke-70 Muslimat NU ini memang sukses luar biasa.
Namun di balik sukses dan gegap gempita itu ada satu hal yang lepas dari pantauan pers atau media massa, yaitu “kemesraan politik” antara Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dengan Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde Karwo.
“Kemesraan politik” dua tokoh ini tampak dari “komunikasi politik” mereka di atas panggung saat menyampaikan sambutan. Apalagi dalam Harlah ke-70 Muslimat NU itu tempat duduk mereka berdampingan. Menteri Sosial (Mensos) RI ini bahkan duduk diapit Presiden Jokowi (sebelah kiri) dan Pakde Karwo (sebelah kanan).
Ketika memberi sambutan, Khofifah sempat mengabsen para ketua PW Muslimat NU. Semula Khofifah menyebut PW Muslimat NU di luar Jawa yang disambut dari masing-masing daerah. Namun ketika menyebut PW Muslimat NU Jawa Timur para ibu-ibu muslimat NU langsung riuh. Jokowi dan Pakde Karwo tampak tertawa dan manthuk-manthuk.
Apalagi jumlah ibu-ibu Muslimat NU Jawa Timur paling besar bahkan memenuhi lapangan Gajayana terutama di depan dan arah kanan serta kiri panggung berada persis di hadapan Presiden Jokowi dan Pakde Karwo. Mereka secara gegap gempita bersorak dan tepuk tangan mengisyaratkan bahwa Khofifah adalah pemimpin mereka.
Selain komunikasi politik di atas panggung, isyarat “kemesraan politik” Khofifah dan Pakde Karwo juga bisa disaksikan secara simbolik pada baliho raksasa bergambar Khofifah dan Pakde Karwo yang dipampang di beberapa tempat strategis. Baliho bergambar dua tokoh popular itu mengucapkan Selamat dan Sukses Harlah ke-70 Mulismat NU.
Foto Khofiffah dengan wajah tersenyum berada pada posisi kiri sedang foto Pakde Karwo - juga tersenyum - terletak pada posisi kanan. Dalam baliho itu tertulis Khofifah Indar Parawansa sebagai ketua umum PP Muslimat NU, sedang Soekarwo sebagai Gubernur Jawa Timur.