Sopir Angkot di Gresik Ramai-ramai Pindah ke BBG

Sopir Angkot di Gresik Ramai-ramai Pindah ke BBG Asisten II, Ach Nurudin ketika sosialisasi pemasangan konventer kit. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sopir angkot di Kabupaten Gresik ternyata banyak yang tertarik mengkonversi BB (bahan bakar) kendaraan mereka dari BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (bahan bakar gas).

Setelah 9 angkot yang siap dipasang converter kit bahan bakar gas (bbg) gratis, sekarang ada puluhan angkot lagi yang antre ingin dipasang.

Baca Juga: Pipa Gas PGN di Bronggalan Bocor, Semburan Api Bakar Kanopi Rumah Warga

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian SDA Administrasi (Sumber Daya Alam) Setda Pemkab Gresik, Adiana Setiawati.

“Saat ini kami hanya mendata saja selanjutnya akan kami ajukan proporsal ke Kementerian ESDM melalui Gagas," ujarnya saat sosialisasi konversi BBM ke BBG yang berlangsung di kantor Bupati Gresik, Kamis (14/4).

Sosialisasi ini digelar oleh Pemkab Gresik bekerjasama dengan Gagas dengan mendatangkan narasumber dari teknisi automotif serta teknisi bidang gas.

Baca Juga: Holding Pertamina dan Persaingan Tidak Sehat PGN-Pertamina Gas

Para narasumber mengedukasi penggunaan BBG kepada beberapa kepala divisi kendaraan yang ada di perusahaan, para awak angkot serta para koordinator lyn angkutan yang ada di Kabupaten Gresik.

Romli, salah satu para pemilik angkot mengatakan dirinya dan para pemilik angkot lain banyak yang tertarik untuk menggunakan BBG. Namun, ia ragu angkotnya bisa dipasang BBG atau tidak lantaran kendaraannya buatan tahun 90an. 

Keraguan Romli dan kawan kawan itu akhirnya sirna setelah angkot mereka dipastikan bisa dipasang. “Memang sebaiknya mobil yang tidak terlalu tua. Karena converter kit yang kami berikan ini bisa bertahan lama. Terlalu sayang kalau dipasang di angkot tua. Belum berapa lama ternyata ada peremajaan,” ujar salah satu teknisi Gagas.

Baca Juga: Bupati Gresik Salurkan Bantuan Rp527 Juta untuk Pekerja Angkutan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Gresik, Ach Nuruddin yang memimpin kegiatan ini berjanji akan mencari aturan dan undang-undangnya. “Untuk hal ini perlu studi banding dulu kepada daerah yang sudah melaksanakan kebijakan ini lebih dulu," katanya.

Sementara Koordinator Wilayah II Gagas, M. Hakim Haryono sedikit memberikan solusi agar bisa mendapat converter kit gratis. “Sebaiknya para sopir ini membentuk paguyuban pemakai gas, nantinya setelah terbentuk akan kami ajukan ke pusat. Atau kalau mungkin masuk pada program kami yaitu semacam kontrak dengan pemakaian minimal 10 lsp sehari," katanya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO