Hari Pertama Puasa, Pemuda Dua Desa di Jombang Terlibat Tawuran, 12 Rumah Rusak

Hari Pertama Puasa, Pemuda Dua Desa di Jombang Terlibat Tawuran, 12 Rumah Rusak Warga membangun tembok pembatas atar desa tersebut untuk menghindari tawuran lebih parah. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Hari pertama Bulan Ramadan diwarnai tawuran antar pemuda di Kabupaten Jombang, Senin (6/6) dini hari. Akibat tawuran ini, sedikitnya 12 rumah warga rusak terkena lemparan batu. Sementara dua orang warga mengalami luka di kepala.

Tawuran kali ini melibatkan pemuda Dusun Branjang, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno dengan Dusun Pengalangan, Desa Alang-alang Caruban, Kecamatan Jogoroto. Kedua dusun ini saling berdampingan.

Baca Juga: Yayasan Wings Peduli Salurkan 5 Ton Beras ke YPTBU Tambakberas Jombang

Batu dan pecahan bata merah yang berserakan di jalan desa Dusun Branjang, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno Jombang. foto-foto: rony s/BANGSAONLINE.com

Kepala Dusun Branjang Hendri Mutia mengatakan, awalnya sekitar pukul 01.00 Wib, sekitar sepuluh pemuda Branjang sedang patrol untuk membangunkan warga yang hendak sahur. Namun, sekitar 50 meter dari Dusun Pengalangan, rombongan patrol itu dilempari batu oleh sekelompok pemuda.

Baca Juga: Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Buka Bersama PKL dan Yatim Dhuafa di Jombang

"Anak-anak Branjang sedang patrol dilempari anak Pengalangan. Anak-anak sempat buyar. Namun, mereka kumpul kembali di lokasi pelemparan," kata Hendri kepada wartawan.

Melihat pemuda Branjang kembali kumpul, lanjut Hendri, pemuda Pengalangan pun semakin kalap. Puluhan pemuda menyerang dengan lemparan batu dan bata merah ke arah Dusun Branjang. Bahkan, massa dari Pengalangan melempari rumah warga Branjang secara membabi buta.

"Massa sekitar 50 orang menyerang Branjang. Warga kemudian memakai pengeras masjid untuk meminta pertolongan. Akhirnya warga banyak yang keluar rumah," ujar dia.

Baca Juga: Razia di Bulan Ramadan, Polres Jombang Amankan Ratusan Botol Miras dari 8 Penjual

Aksi saling lempar pun terjadi antar massa kedua dusun. Sekitar pukul 01.30 Wib, petugas dari Polsek Jogoroto dan Mojowarno datang ke lokasi tawuran.

"Begitu polisi datang, massa dari Pengalangan langsung bubar," terang dia.

Akibat tawuran antar pemuda kampung ini, kata Hendri, sedikitnya 12 rumah warga Branjang rusak terkena lemparan batu dan dan bata merah.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Permintaan Sirup Salak di Jombang Meningkat

Warga menunjukkan atap rumah mereka yang pecah akibat tawuran.

"Korban luka dua orang. Satunya pemuda yang kepalanya bocor kena lemparan batu. Satunya lagi orang dewasa kepalanya benjol kena lemparan batu saat akan memasukkan mobilnya," sebut Hendri.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Pemkab Jombang Gelar Tradisi Grebek Apem

Sementara tokoh pemuda Dusun Pengalangan, Ahmad Toriq (29) mengatakan, tawuran dini hari tadi bukan yang pertama kalinya terjadi. Menurut dia, pemuda Dusun Pengalangan dan Branjang memang telah lama saling bermusuhan. Saling ejek antar kedua kubu selalu menjadi pemicu tawuran.

"Memang ada dendam lama. Namun, sering kali ada pemuda luar desa yang gabung dengan anak Branjang. Itu yang memprovokasi," ungkap dia.

Toriq berharap, perangkat desa dan pihak kepolisian serius menangani permusuhan antara kedua kampung ini. "Seharusnya tidak hanya mediasi. Namun, ada solusi yang bisa menyelesaikan permusuhan ini selamanya," pungkas dia.

Baca Juga: Jelang Ramadan, BEM Pesantren se-Indonesia Bagikan Sembako

Pasca tawuran, warga Dusun Branjang terlihat bergotong-royong membersihkan batu dan pecahan bata merah yang berserakan di jalan desa. Selain itu, warga juga membenahi atap rumah mereka yang rusak akibat lemparan batu. (ony/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO