Dirikan Pondok, Santri KH Anwar Zahid Didominasi Anak-anak Transmigrasi dan Yatim

Dirikan Pondok, Santri KH Anwar Zahid Didominasi Anak-anak Transmigrasi dan Yatim Santri KH Anwar Zahid sedang bersholawat menyambut bulan suci Ramadhan, kemarin (6/6). foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sejak mulai terkenal dan ceramah di mana-mana, banyak orang yang berdatangan ke rumah KH , baik itu meminta jadwal pengajian maupun sekedar sowan dan ngalaf barokah doa.

Ceramah kiai lulusan Makkah itu semakin moncer, begitu juga uang hasil ceramahnya juga terkumpul banyak. Akhirnya, uang itu oleh kiai sebagian digunakan untuk membangun gedung tempat mengaji. Bahkan, dalam kurun waktu sekitar empat tahun terakhir ini gedung santri putra-putri sudah terbangun di lokasi yang berbeda.

Baca Juga: Forkopimda dan Ribuah Jemaah Antusias Ikuti Polresta Sidoarjo Berselawat dan Ceramah Kebangsaan

"Awalnya saya sering disowani orang-orang sambil menyodorkan anaknya disuruh untuk mengajar ngaji. Akhirnya dari beberapa orang itu saya mulai mendirikan pesantren," kata dai kondang, KH beberapa hari kemarin.

Nama pondoknya Assyafi'iyah, diharapkan santri yang mondok di situ mendapat syafaat dan pertolongan dari Allah. Menurut kiai Anwar, saat ini jumlah santrinya baru sebanyak 400-an. Santri laki-laki 150 orang, sedangkan perempuan 250.

Santri KH ini kebanyakan anak-anak transmigrasi yang masih minim pendidikan sosial dan agama. Selain itu, rata-rata juga anak yatim dan anak-anak yang kurang mampu.

Baca Juga: Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas

Santri transmigrasi itu di antaranya berasal dari daerah Sumatera, Jambi, Palu, Riau, Papua serta beberapa daerah lain di luar pulau jawa. Mereka niat belajar di pondok karena termotivasi ingin bisa ceramah seperti Anwar.

"Harapannya setelah pulang nanti mereka bisa berjuang agama islam di tanahnya," jelas Kiai Qulhu itu. (nur/rev) (4-bersambung).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO