Persaingan Semen Ketat, Semen Indonesia Lakukan Efisiensi

Persaingan Semen Ketat, Semen Indonesia Lakukan Efisiensi Dirut PT SI, Rizkan Chandra bersama jajaran direksi saat halal bihalal. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Persaingan pabrik semen di Indoensia yang semakin ketat, membuat SI (Semen Indonesia), melakukan beberapa langkah cerdas. Salah satunya ialah efesiensi baik dari sisi produksi maupun penjualan.

"Kita juga tengah membidik pasar luar negeri seperti kawasan Asia, dan memperkuat pasar regional untuk menghadapi persaingan ketat tersebut, " kata Dirut PT SI (Semen Indonesia), Rizkan Candra saat halal bi halal dengan komisaris, direksi dan karyawan di Wisma A.Yani,Gresik, Jumat(15/7).

Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha

Menurut dia, saat ini banyak pabrik semen baru yang menjadi kompetitor SI. Di antaranya, Semen Merah Putih dan Holcim. Rizkan menyatakan, tahun ke tahun penjualan Semen Indonesia menunjukkan hasil sangat baik di saat persaingan makin ketat. Pada tahun 2016, penjualan semen produk Semen Indonesia group tembus hingga 10.013 juta ton.

Ditegaskan dia, peningkatan penjualan semen itu dibandingkan dengan tahun 2015, 9.914 juta ton. Selain itu, untuk penjualan semen ke luar negeri terhitung periode Januari-Mei 2016, mengekspor 133 ribu ton.

Menurut Rizkan, persaingan industri semen nasional saat ini sangat ketat. Dengan melimpahnya pasokan memaksa para pelaku industri semen melakukan strategi guna memenangkan persaingan. " Untuk memenangkan persaingan di era semakin ketat, Semen Indonesia melakukan efesiensi baik di sisi produksi maupun penjualan. Selain itu, perusahaan juga akan memperluas layanan dan memperbanyak produk turunan guna menambah pendapatan," tutur dia.

Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG

Rizkan lebih jauh menjelaskan, cakupan produk semen Indonesia group diperluas tidak hanya ke pelosok Indonesia, namun ke kawasan regional yang menjadi konsentrasi penjualan perusahaan. Tidak hanya mengeksor semen, saat ini perusahaan sedang intens melakukan proses akuisisi perusahaan semen ke luar negeri yang diharapkan rampung pada akhir tahun 2016.

"Persaingan industri semen yang diprediksi semakin ketat kedepan, Semen Indonesia saat ini berkonsentrasi menyelesaikan 2 pabrik baru," jelasnya.

Ditegaskan dia, 2 pabrik dimaksud masing-masing berkapasitas 3 juta ton pertahun di Rembang dan Indarung VI Padang. Saat ini, proyek pabrik Rembang memasuki progres 94 persen, sedangkan pabrik di Indarung VI memasuki progres pembangunan 93 persen.

Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN

Proyek pabrik semen Rembang saat ini memasuki tahap akhir dengan beberapa pengerjaan yang memasuki proses penyelesaian seperti preheater, kiln dan penyelesaian belt conveyor dari area tambang ke pabrik. Hal serupa juga terjadi pada pabrik Indarung VI.

Kedua pabrik tersebut diharapkan bisa beroperasi pada akhir tahu ini. Maka dengan selesainya dua pabrik tersebut akan menambah produksi dalam negeri, dan menambah produksi perseroan menjadi 37 juta ton pertahun dari kapasitas saat ini 31 juta ton pertahun. "Semen Indonesia juga tengah memulai pembangunan pabrik baru di Aceh melalui anak usahanya Semen Indonesia Aceh," terang Rizkan.

Ditambahkan dia, selain strategi di atas SI diuntungkan dengan tingginya kepercayaan atas brand produk Semen Gresik, Semen Tonasa, dan Semen Padang yang telah melekat di hati masyarakat. " Kedepan, kami berusaha terus memperkuat brand image perusahaan tersebut. SI merupakan perusahaan semen paling berkualitas, paling green, paling Indonesia, " katanya." Paling berkualitas karena produk SI di atas SNI bahkan jauh melampaui standart AS dan Inggris. Paling green lantaran komitmen perusahaan terhadap pengelolahan lingkungan tidak perlu diragukan lagi. Dan, paling Indonesia lantaran pabrik Semen Indonesia menggunakan SDM Indonesia," pungkasnya.(hud/ns)

Baca Juga: Baznas Tuban Terima Dana Zakat dari UPZ SIG Pabrik Tuban Rp2,2 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO