Tembakau di Tulungagung Gagal Panen Total, Petani Merugi Jutaan Rupiah

Tembakau di Tulungagung Gagal Panen Total, Petani Merugi Jutaan Rupiah Para petani yang mancabuti tanaman tembakau.

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Ribuan batang tanaman tembakau di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.terpaksa dicabuti pemiliknya. Mereka melakukan itu, karena panennya bakal gagal total akibat hujan. Tanaman tembakau itu harus dicabut, karena mati setelah lahan di kawasan itu terendam air selama beberapa hari akibat hujan.

Yuli Purnomo (45), salah satu pemilik lahan tembakau, mengaku, matinya tanaman tembakau lanataran air setinggi atas pahanya, menggenang selama beberapa hari. Karena tak bisa diselamatkan, tanaman itu terpaksa dicabut.

Baca Juga: Bulog Beli Kontan Gabah Kering di Tulungagung Rp 4.200 per Kg

"Karena seringnya hujan, lahan persawahan di sekitar sini terendam. Meski genangan air tidak banyak, namun kandungan air di dalam tanah terlalu banyak. Akibatnya, akar tembakau membusuk dan mengalami kematian dini," katanya usai mencabuti batang tembakau di ladang, Kamis (6/10).

Sebenarnya, usia tembakau yang telah dicabuti itu, sudah mendekati pasca panen dan hanya tinggal enam minggu lagi. "Sebenarnya usia tanaman tembakau petani sini, termasuk milik saya, sudah dua bulan. Hitungan akan dipanen, tinggal satu setengah bulan lagi. Meski usia tanaman sudah dibilang tua dan produktif, namun akar telah busuk dan tidak mungkin akan hidup lagi."

Karena telah gagal panen, dia merugi hingga Rp 4 juta lebih. Ini terhitung sejak masa tabur bibit tembakau, hingga sekarang. "Sebelumnya, kami sudah mengeluarkan biaya sewa lahan, dan biaya penggarapanya. Kemudian biaya pemupukan. Jelas ini pengeluaran terus. Di awal, kami sudah merugi karena pernah gagal dua kali pada saat tabur bibit. Setelah itu, pada masa tanam ketiga, kami melakukan tanam bibit ulang. Tapi pada usia dua bulan, mati."

Baca Juga: Ratusan Hektar Padi di Tulungagung Terendam Air, Disperta Mengaku hanya Bisa Memantau

Karena sisa batang tembakau tidak dapat di gunakan lagi, para petani hanya membuangnya begitu saja. Mereka berencana akan memanfaatkan lagi lahan produktif tembakau dialih fungsikan untuk menanam padi.

"Penanaman tembakau terhenti sementara sampai di sini, karena beberapa bulan kemudian diperkirakan akan datang musim hujan. Kami berinisiatif, lahan saya seluas 400 meter persegi, akan kami garap menanam padi saja, dan menunggu masa sewa habis," cetusnya. (fer/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO