Tangkal Berita Bohong, Unirow Deklarasikan "Masyarakat Tuban Anti Hoax"

Tangkal Berita Bohong, Unirow Deklarasikan "Masyarakat Tuban Anti Hoax" Deklarasi Masyarakat Anti Hoax di Unirow Tuban. foto: Unirow for BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLNE.com - Maraknya berita bohong yang beredar di sosial media membuat berbagai elemen, termasuk perguruan tinggi, turut bergerak. Seperti yang dilakukan Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Tuban, mereka mendeklarasikan "Masyarakat Tuban Anti Hoax", Jumat (20/1).

Bertempat di gedung rektorat kampus , acara itu dihadiri Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad, Komandan Kodim 0811 Tuban Letkol inf Sarwo Supriyo, Kepala Kominfo Tuban Hery Prasetyo, Ketua PWI Tuban Pipit Wibawanto, Sekretaris Dinas Pendidikan Tuban Nur Khamid, serta Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban, Agus Wijaya.

Baca Juga: MAN 1 Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024 dari Kementerian LHK

Selain mendeklarasikan gerakan anti hoax, mereka juga menggelar diskusi.

Dalam diskusi tersebut, Dekan FISIP Tuban, Satya Irawatiningrum mengatakan, acara ini bertujuan mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat Tuban supaya lebih bijak dalam menyikapi dan mengunakan media sosial. Mengingat, Indonesia saat ini sedang darurat informasi.

"Ditambah dengan era keterbukaan informasi, berbagai macam informasi bisa dengan mudah diakses dan disebar oleh siapapun. Sekarang ini media sosial telah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari masyarakat," kata Dosen Lulusan UNS tersebut dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Genjot Prestasi, SMKN 1 Tuban Ajak Wali Murid Sinergi

Hal senada diungkapkan Kepala Kominfo Tuban, Hery Prasetyo. Menurutnya, masyarakat saat ini kurang kritis dalam menyikapi sebuah berita. Apapun yang didapatkan, langsung diterima begitu saja tanpa memilih dan memilahnya terlebih dahulu. Untuk itu, Kominfo Tuban akan berupaya untuk merangkul para netizen untuk menangkal berita hoax.

"Kominfo ingin mengedukasi masyarakat bersama instansi yang terkait dengan membuat sebuah program khusus untuk memerangi hoax," ujarnya.

Semantara Dandim Tuban Letkol inf Sarwo Supriyo mengingatkan agar masyarakat bisa lebih bijak menggunakan medsos. "Jangan sampai dengan medsos malah mecah NKRI. Kita sudah memilih negara yang bagus, sistem yang bagus, itu yang menjadi modal persatuan bangsa," ujarnya.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban

Sedangkan Ketua PWI Tuban, Pipit menuturkan bahwa hoax bukan hanya berita semata. Namun, iklan-iklan yang tidak bermanfaat juga termasuk di dalamnya.

Menurutnya, adanya berita-berita tidak benar dewasa ini yang menghiasi media di tanah air kebanyakan diakibatkan oleh adanya oknum yang bekerja di media abal-abal yang berkeliaran mencari informasi yang tidak benar. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat segera melapor apabila mengetahui hal semacam itu.

"Bila perlu segera melaporkan kepada instansi yang berwenang, jika ada yang menyebarkan berita hoax. Dilaporkan saja, kami siap mendampingi jika diketemukan yang seperti ini," ujarnya.

Baca Juga: SMKN 2 Tuban Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Link and Match Pendidikan Vokasi

Di tempat yang sama. Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad menuturkan bahwa media adalah pilar keempat dari Negara demokrasi. Ia pun mengimbau masyarakat agar pandai dalam menggunakan media sosial.

"Kejelasan siapa yang menyebarkan informasi harus diketahui. Jadilah penyumbang yang cerdas, kalau ada manfaat disebar, kalau nggak, gak usah disebar," kata dia.

Terkait dengan tindakan untuk mecegah kejahatan medsos, menurut Fadly, orang tua adalah yang utama, terutama dalam mengawal penggunaan handphone anaknya. Selain itu, pihaknya akan menggalakkan cyber patrol, di samping juga akan membentuk kelas inspirasi di Tuban.

Baca Juga: Viral Kasus Bullying di Sekolah, Pemkab Tuban Dinilai Gagal Lindungi Hak Anak dalam Dunia Pendidikan

Dijelaskan Fadly, langkah yang paling tepat untuk menanggulangi hoax adalah melihat media yang memberikan info tersebut. "Medianya kredibel atau tidak," tegasnya.

Acara itu sendiri diikuti berbagai kalangan, mulai dari blogger, RTIK (Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi) hingga para pelajar dan mahasiswa. Mereka membubuhkan tanda tangan di tempat yang telah disediakan. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO