DPRD Tolak Rencana Pemprov Pasok Cabai Produksi Jatim ke Jakarta, Bakal Panggil Disperta

DPRD Tolak Rencana Pemprov Pasok Cabai Produksi Jatim ke Jakarta, Bakal Panggil Disperta Aida Fitriati, Anggota Komisi B DPRD Jatim

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana memasok cabai rawit merah produksi Jatim ke Jakarta dan Kalimantan. Rencana itu akan dilakukan pada akhir bulan ini menyusul tibanya masa panen sejumlah sentra cabai di Jatim seperti Magetan, Kediri, Blitar, Mojokerto, Sumenep dan Tuban. Namun, rencana itu mendapat penolakkan dari pihak parlemen.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Aida Fitriati Wahab menolak dengan tegas rencana tersebut. Alasannya, kebutuhan cabai di Jawa Timur sendiri masih sangat tinggi. Sementara produksi cabai belum mencukupi, terbukti harga cabai di Jatim masih sangat tinggi. Bahkan justru harganya merangkak naik.

Baca Juga: Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali

“Waktu Komisi B sidak di Pasar Pare Kediri, harga cabai berkisar Rp80.000/kilo. Sekarang, harga cabai di Pasuruan saja sudah Rp180.000. Itu menandakan antara ketersediaan dengan permintaan belum berimbang. Jadi saya minta kebijakan mengirim cabai ke luar Jatim itu ditinjau ulang,” tegas politisi PKB yang akrab disapa Neng Fitri itu, Minggu (12/2).

Wakil Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jatim ini menegaskan tidak bisa menyetujui rencana mengirim cabai ke luar Jawa Timur dengan alasan apapun. Terlebih, saat ini cuaca sangat ekstrem dan curah hujan tinggi. Karena itu, potensi kegagalan panen cabai di bulan ini cukup tinggi.

Karena itu, Ketua PC Muslimat Kabupaten Pasuruan ini berharap pemprov memprioritaskan kebutuhan di Jawa Timur. Kalau pun, stok melimpah karena bulan ini adalah masa panen cabai. Sebaiknya, stok cabai itu tetap disuplai ke Jatim untuk menstabilkan harga cabai agar kembali normal seperti semula yaitu pada kisaran Rp 20.000/kilo.

Baca Juga: Mampir ke Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy, Khofifah Kagum dan Ajak Masyarkat Beli Produk UMKM Jatim

“Kalau ada pun panen cabai di bulan ini berhasil, sebaiknya stok itu disuplai untuk kebutuhan Jatim. Hal itu penting untuk menstabilkan harga di pasaran. Karena itu saya tidak setuju apapun alasannya mengirim cabai ke luar Jatim,” ujar cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbulloh ini.

Setali tiga uang, Pimpinan Komisi B DPRD Jatim, Muhammad Ka’bil Mubarrok mengaku belum mendapat laporan dari pihak Dinas Pertanian Jawa Timur terkait rencana memperdagangkan cabai produksi Jatim ke Jakarta atau Kalimantan. Kalau benar rencana tersebut, pihaknya akan menolak secara tegas.

Menurutnya, yang utama adalah memastikan kebutuhan cabai di Jatim tercukupi. Selain itu juga harus dipastikan ada stok yang cukup untuk waktu ke depan, mengingat curah hujan sangat tinggi yang berpotensi pada kegagalan panen cabai bulan ini.

Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dan Ajakan World Trade Conference dari Dubes Peru

“Kami akan panggil Kepala Dinas Pertanian Jatim untuk mendengar kebenaran rencana mengirim cabai ke luar Jatim. Kalau benar, apa alasannya bisa diterima atau harus ditolak,” imbuh wakil Ketua Komisi B tersebut.

Sebelumnya, saat panen raya cabai di Megetan, Kabid Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Jawa Timur, Dwi Retno Ningsih mengungkapkan rencana mengirim cabai rawit merah ke luar Jatim seperti Jakarta dan Kalimantan pada akhir bulan ini. Langkah itu dilakukan karena bulan Februari sampai Maret sejumlah sentra cabai di Jatim akan panen raya. Dengan begitu, stok cabai pun akan melimpah. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pasar Tradisional Kota Pasuruan Meroket':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO