Jadikan Tlogowaru sebagai Desa Wisata, Pemkot Pasang Topeng Malangan Raksasa

Jadikan Tlogowaru sebagai Desa Wisata, Pemkot Pasang Topeng Malangan Raksasa

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Pemberdayaan lingkungan di RW 7 Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang terus ditingkatkan oleh Pemkot Malang, dalam hal ini Dinas Sosial.

Warga di sana, terutama yang kurang mampu, terus diberikan pembinaan terkait ekonomi kreatif , agar mampu menjadi seseorang yang lebih produktif, inovatif, kerja keras, serta memiliki kemauan yang kuat untuk mandiri.

Baca Juga: PT Sumber Berkat Wisata Pratama Ingin Jadikan Wisata Wendit Bertaraf Internasional

"Kini warga binaan Dinsos sudah mampu menghasilkan produksi makanan olahan di antaranya telur asin, aneka kerupuk dan keripik, es krim, aneka panganan kue," aku Sri Wahyuningtyas, Kepala Dinsos Kota Malang.

Untuk semakin mengungkuhkan status kategori Destinasi Desa Wisata, di Tlogowaru juga dipasang maskot topeng Malangan berukuran raksasa (6x7 meter) sebagai simbol atau ciri khas Desa Ku Menanti (DKM). Maskot itu diresmikan Wali Kota Malang HM. Anton didampingi Hj. Dewi Farida Suryani, kemarin (14/02).

Kata Anton, maskot tersebut diharapkan mampu semakin menarik simpatik masyarakat untuk berkunjung ke Tlogowaru. "Selain itu, untuk mendukung destinasi desa wisata sekaligus kelancaran peningkatan nilai ekonomi warga binaan, maka kami telah memerintahkan kepada Dinas PU Kota Malang segera melakukan inventarisir jalan rusak.sSkaligus membenahi infrastruktur yang masih kurang, mulai air maupun lampu penerangan dan akses lainnya," tandas Anton.

Baca Juga: Desa Wisata Dewi Anom Masuk 50 Besar ADWI, Tim Juri Lakukan Tinjau Dokumen dan Lokasi Wisata

Ia berharap agar warga binaan DKM tak putus asa dalam berupaya mandiri dan kreatif. Ia juga berharap ke depan seluruh warga di Tlogowaru berkesempatan mendapatkan pembinaan.

"Jika sudah demikian, maka pergantian personil warga binaan secara tidak langsung bisa dilakukan terhadap masyarakat Kota Malang lainnya yang belum beruntung," harap Wali Kota Malang

Yuliati (30), warga asal Muharto Malang, mengakui program DKM ini mampu mengangkat taraf ekonomi keluarganya. Wanita yang sebelumnya beraktivitas sebagai pemulung ini kini mampu meraup keuntungan bersih sebesar Rp 30 sampai Rp 35 ribu per harinya dengan menjual es krim dan olahan makanan jadi yang didapatkan dari pembinaan di DKM. (iwa/thu/rev)

Baca Juga: Perumda Jasa Yasa Launching Campervan Wisata Tujuan Balekambang dan Ngliyep

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO