Aksi 272 Ratusan GTT SD di Tulungagung, Tuntut Pengakuan hingga Insentif yang Layak

Aksi 272 Ratusan GTT SD di Tulungagung, Tuntut Pengakuan hingga Insentif yang Layak Aksi para GTT saat demo di depan rumah dinas bupati Tulungagung. foto: FERI WAHYUDI/ BANGSAONLINE

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Ratusan guru tidak tetap (GTT) sekolah dasar (SD) yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Sukarelawan Pendidikan (KASP) kabupaten menggeruduk Rumah Dinas Bupati dan DPRD , Senin (27/2).

Ada 6 tuntutan yang disuarakan KASP dalam demo tersebut ditujukan kepada pemangku kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Bupati Syahri Mulyo dan Ketua DPRD Supriono. 

Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar

Menurut keterangan kordinator aksi, Muhamad Yenri Sufianto, bahwa aksi dilakukan untuk mendapatkan solusi atas nasib para guru non-PNS yang belum mendapatkan pengakuan dan belum mendapatkan gaji layak.

"Berbagai keluhan yang sama dialami oleh para guru non-PNS membuat kami terpaksa melakukan ini agar aspirasi yang telah kami sampaikan terkabul. Oleh karena itu kami bersama-sama berjuang," ungkapnya di sela-sela aksi guru di halaman taman alun-alun.

Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi

Adapun enam poin tuntutan yang diajukan KASP yakni:

1. Meminta pemerintah menghentikan rekrutmen sukwan/GTT/PTT di instasi pemerintahan, khususnya di lembaga pendidikan negeri per 27 Februari 2017.

2. Meminta keberadaan sukwan/GTT/PTT yang masuk data DAPODIK diakui. bentuk pengakuannya  berupa SK Dinas Pendidikan, Perda dan Perbup, karena Sukwan/GTT/PTT merupakan Tanggung Jawab Pemerintah yang harus dibebankan kepada APBD.

Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Ayah di Tulungagung Tega Bunuh Anak Kandungnya

3. Menutut insentif yang layak dan terhormat untuk sukwan/GTT/PTT dari APBD.

4. Meminta adanya peluang rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang transparan dan terukur.

5. Meminta agar linierisasi ijazah tidak diterapkan untuk sukwan/GTT/PTT.

Baca Juga: Polres Tulungagung Tangkap Komplotan Pengedar Narkoba

6. Mempertegas keberadaan pelajaran bahasa Inggris untuk sekolah dasar per 27 Februari 2017.

"Semua poin yang dimaksud telah kami berkaskan di naskah petisi, dan telah di tandatangani oleh Bupati Syahri Mulyo melalui wakil bupati Maryoto Bhirowo. Selanjutnya juga ditandatangani oleh Ketua Dewan Supriono. Mudah-mudahan kajian itu segera mendapatkan kajian," tambahnya.

Selanjutnya, usai dilakukan tandatangan berkas petisi, wakil Bupati Maryoto Bhirowo berjanji akan menindaklanjuti permintaan para guru tersebut.

Baca Juga: Terlibat Peredaran Narkoba, Oknum Anggota Polisi di Tulungagung Diberhentikan dari Jabatannya

"Tentunya butuh proses untuk mengemas ini. Diupayakan akan cepat, karena ini mengenai kesejahteraan mereka. Namun harus ada penyelesaian administrasi secara benar, artinya mulai dia mengabdi harus ada surat yang menunjukan dia mengabdi di lembaga tersebut,” cetusnya.

Sementara Ketua DPRD Supriono yang menemui massa berjanji akan mengupayakan solusi terbaik terkait tuntutan tersebut. Pasalnya, kata Supriono, saat ini masih ada aturan yang menghalangi untuk melegalkan anggaran untuk GTT.

"Tetap akan diusahakan dan harus melalui tahap-tahap tertentu. Aspirasi ini tetap akan kami tampung, namun aturan yang berlaku harus ditaati," jelasnya. (fer/rev) 

Baca Juga: Warga Tanggulturus Tulungagung Tangkap Buaya Muara di Sawah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pria di Tulungagung Pepet Perempuan Pengendara Motor Sambil Masturbasi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO