Jadi Narasumber Pelatihan Bela Negara, Kasdim 0833 Beri Paparan Soal Era Globalisasi

Jadi Narasumber Pelatihan Bela Negara, Kasdim 0833 Beri Paparan Soal Era Globalisasi

MALANG, BANGSAONLINE.com - Bertempat di gedung lantai III PPI Unmer Malang Jl. Terusan Dieng No. 57 Kel. Pisang Candi, Kota Malang, Kasdim 0833/Kota Malang Mayor Kav. Suprapto menghadiri acara Pelatihan Bela Negara dengan mengambil tema "Perkuat Bela Negara Demi Keutuhan NKRI", Kamis (9/3). Dalam pelatihan tersebut, Kasdim juga didapuk sebagai salah satu narasumber.

Acara ini dihadiri Ketua Yayasan Unmer Malang Kol. Purn. H. Tugino, SE, Purek I Unmer Malang Prof. Ir Respati Wikantioso, Ph.D, MSA, Sekjen KNPI Kab. Malang Ahmad Fais, dan Danramil 0833/04 Sulun Kapten Inf Heri Tantono.

Baca Juga: 310 Warga Kota Batu Jalani Vaksinasi di Hotel

Dalam acara yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unmer Malang ini, Kasdim menyampaikan soal Nasionalisme dalam menghadapi Era Globalisasi.

Dalam paparannya di depan mahasiswa Unmer dan beberapa BEM dari Perguruan tinggi lainnya, Kasdim menyampaikan bahwa pengaruh globalisasi ditandai dengan revolusi 3T, yakni Teknologi, Telekomunisasi dan Transparansi. Di mana, Indonesia masuk dalam pusaran globalisasi dengan berbagai latar belakang ancaman di mana pengaruh globalisasi bisa membawa Indonesia menjadi salah satu pusat konflik.

"Belum lagi dengan kondisi dalam negeri dari pengaruh Raka/Raki (Radikal Kanan/Kiri) termasuk kelompok separatisme bersenjata. Pengaruh globalisasi ini akan menjadi peluang positif bilamana mempunyai daya saing, di antaranya kemampuan untuk berkompetensi di berbagai sektor yang didukung dengan daya saing SDM dan Produk. Sebaliknya akan menjadi ancaman apabila penetrasi atau pesan yang datang melalui teknologi informasi melahirkan benturan nilai (perang Informasi)," terang Kasdim.

Baca Juga: Komunikasi Sosial Bentuk Kemanunggalan TNI dan Rakyat

Menurutnya, saat ini dampak negatif globalisasi mulai dirasakan dengan adanya pergeseran dan benturan nilai-nilai budaya, adanya perubahan gaya hidup yang dikenal dengan serangan pintar (Smart Attack). Bahkan, dampak negatif globalisasi juga mempengaruhi perekonomian, termasuk kedaulatan Negara.

Dalam kesempatan itu, Kasdim juga menyampaikan terkait ancaman serangan Proxy dan dampaknya bagi peradaban bangsa. Yakni, saat ini tengah marak propaganda perseteruan atau konflik antar dua negara, tetapi menggunakan pihak ketiga guna menghindari konfrontasi secara langsung.

"Proxy War bisa dilakukan oleh Negara atau aktor non-negara. Dalam konteks seperti inilah, globalisasi dapat berdampak pada runtuhnya peradaban bangsa dan merebaknya karakter negatif. Kondisi saat ini lebih diperparah dengan pengaruh teknologi IT maraknya pemberitaan-pemberitaan yg tidak benar alias Hoax, Narkoba. Salah satu persoalan kita adalah masalah SDM dan masih rendahnya daya saing. Maka dalam kondisi seperti ini diharapkan peran daripada para tokoh agama untuk menggembangkan karakter positif yang religius, memberikan dakwah pencerahan, kepedulian pada norma dan berakhlak mulia," jelasnya.

Baca Juga: Terima Kasih Simokos

Untuk itu, Kasdim meminta semua pihak besama-sama membangun semangat toleransi tanpa kehilangan aqidah. Serta, bersama-sama menjaga generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi dan merebaknya karakter negatif. (din/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO