Soal Isu Pemekaran Dapil di Pasuruan, Ini Penjelasan KPUD

Soal Isu Pemekaran Dapil di Pasuruan, Ini Penjelasan KPUD Sosialisasi UU Pemilu oleh KPUD Pasuruan. foto: HABIBI/ BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2018, di Kabupaten Pasuruan beredar wacana penambahan jumlah Dapil (Daerah Pemilihan) yang akan dilakukan oleh KPUD setempat selaku penyelenggara pemilu. Meski belum ada kepastian pelaksanaan, namun hal ini sudah menjadi perbincangan hangat para politisi. Pasalnya, dengan penambahan dapil, otomatis basis pendukung mereka di masing-masing kecamatan akan berubah.

Menurut Ketua KPUD Pasuruan, Winaryo Sujono yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com usai rapat kerja dengan komisi I DPRD, bahwa wacana penambahan Dapil dalam Pilkada2018 masih sebatas rumor saja.

Baca Juga: KPU Pasuruan Gelar Rapat Pleno Penetapan DPT Pilgub dan Pilbup 2024, 1.206.754 Pemilih

“Saya belum bisa ngomong sekarang. Perlu ada kajian komunikasi dengan teman-teman partai politik,“ jelasnya.

Sementara untuk saat ini, lanjutnya, penyelenggaraan pemilu tetap akan mengacu kepada peraturan dari Pusat. Ia mengatakan tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Meski demikian, ia mengungkapkan tidak menutup kemungkinan pemekaran dapil akan dilakukan di Kabupaten Pasuruan. Mengingat, luas wilayah mencapai 24 Kecamatan meliputi 341 desa/kelurahan. Sedangkan, jumlah penduduk yang sudah di atas 1 juta jiwa.

Dengan jumlah 5 Dapil yang ada saat ini, menurutnya, tidak seimbang dengan jumlah wakil rakyat di DPRD. "Contoh saja untuk Kecamatan Tosari, jumlah penduduknya hampir sama dengan jumlah satu desa Kejapanan yang tembus 20 ribu lebih," terangnya.

Baca Juga: KPU Kabupaten Pasuruan: Dokumen Persyaratan Dua Bakal Paslon Telah Penuhi Syarat

"Pertimbangan lain dengan dilakukannya penambahan Dapil adalah membuat kedekatan masyarakat dengan wakil mereka di parlemen lebih ideal. Namun lagi-lagi hal ini tidak bisa dilakukan secara instan, perlu ada tahapannya," pungkasnya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO