Kebiasaan Baik KH Hasyim Muzadi (12): Kiai Pertama yang Populerkan Istighotsah

Kebiasaan Baik KH Hasyim Muzadi (12): Kiai Pertama yang Populerkan Istighotsah

Oleh: M Mas'ud Adnan

Istighotsah adalah doa bersama yang jadi tradisi ritual dan spiritual yang tumbuh dan berkembang di kalangan warga NU. Awalnya istighotsah ini dilakukan secara terbatas di kalangan NU. Tapi pada tahun 1990-an saat Kiai Hasyim Muzadi terpilih sebagai ketua PWNU Jawa Timur, istighotsah ini mulai disosialisasikan secara masif.

Baca Juga: Hadiri Halaqah Pesantren Al-Hikam, Ketua Wantimpres Bersyukur Dekat Kiai Hasyim Muzadi

Saat itu saya baru memulai jadi wartawan. PWNU Jawa Timur menggelar istighotsah kali pertama di lapangan di Sidoarjo. Muncul pro-kontra terutama di kalangan luar NU. Mereka menilai istighotsah itu tak ada tuntunannya, tak ada dalilnya dalam al-Qur’an dan Hadits. Apalagi dilaksanakan di lapangan terbuka.

Saya mewawancarai Kiai Hasyim Muzadi tentang acara istighotsah ini. Saat itu Kiai Hasyim Muzadi tak peduli dengan pihak yang kontra karena doa itu baik dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan Allah SWT. Menurut Kiai Hasyim Muzadi, berdoa di mana saja boleh dan tak dibatasi oleh tempat, kecuali tempat-tempat yang secara spesifik dilarang seperti tempat-tempat najis. Bahkan ada banyak tempat yang dianjurkan sebagai tempat berdoa seperti di tanah haram Makkah dan Madinah. Berdoa juga boleh sendiri dan juga boleh berjamaah atau bersama-sama.

Istighotsah bagi NU justru kebaikan dan keberkahan. Karena itu dalam acara istighotsah pertama yang digelar secara terbuka di Sidoarjo itu Kiai Hasyim Muzadi lalu menginstruksikan kepada PCNU sampai ranting NU untuk menggelar dan mentradisikan ritual istighotsah di tempatnya masing-masing.

Baca Juga: Ngaku Kiai Lasem, Nuduh Gus Dur Syiah, Ini Jawaban Penulis Ensiklopedi Gus Dur

Secara perlahan tapi pasti ritual istighotsah ini mulai tumbuh dan mentradisi di kalangan warga NU. Puncaknya cukup spektakuler ketika PWNU Jatim menggelar istighatsah di stadion Gelora 10 Nopember Tambak Sari Surabaya. Saat itu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai ketua umum PBNU sedang gencar-gencarnya mengkritik Presiden Soeharto yang dianggap korup dan otoriter dalam memimpin pemerintahan Orde Baru.

Kharisma Gus Dur yang luar biasa semakin menjadi daya tarik bagi orang NU untuk hadir dalam acara istighotsah di Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya itu. Dari berbagai daerah – terutama Jawa Timur – warga NU berbondong-bondong hadir ke acara istighotsah yang disebut-sebut menggetarkan langit itu. Apalagi saat itu para kiai yang duduk di panggung sama-sama sesenggukan menangis, termasuk Gus Dur dan Kiai Hasyim Muzadi. Saya masih ingat saat Kiai Hasyim Muzadi mengusap air matanya dengan sorban putih karena terus mengucur.

Dalam sejarah NU di Jawa Timur, acara istighotsah inilah sejarah paling sukses mengumpulkan massa. Karena meski digelar pada hari Ahad tapi Surabaya sempat macet. Saya masih ingat ketika Pak Sholeh Hayat, salah satu pengurus PWNU Jawa Timur, berbicara kepada wartawan yang intinya minta maaf kepada warga Surabaya karena jalanan-jalanan Surabaya macet.

Baca Juga: Kiai ​Malik Madani: Dulu Saya Usulkan AHWA untuk Hadang Politisi Busuk, Tapi...

”Mohon maaf kepada warga Surabaya karena jalan-jalan raya kami pinjam untuk sementara karena ada acara istightsah warga NU,” kata Pak Sholeh Hayat.

Sejak itu ritual istighotsah populer secara nasional dan gencar digelar di mana-mana. Maklum, selain acara istighotsah ini berlangsung khusuk dan ikhlas tanpa pamrih juga ritual ini disebut-sebut untuk merontokkan pemerintah yang dzalim, disamping untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang sudah sangat korup dan otoriter. Liputan pers juga meluas.

Kiai Hasyim Muzadi sebagai ketua PWNU Jatim kemudian menggelar istighatsah lagi di lapangan Kodam V Brawijaya. Warga NU yang hadir banyak. Tapi tak sebesar dan spektakuler yang digelar di lapangan Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya. (m mas’ud adnan/bersambung)

Baca Juga: Haul ke-4, ​Empat Hikmah Tarbawi Abah Hasyim Muzadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastor Sindir Kiai Poligami, Ini Respon Cerdas dan Jenaka KH A Hasyim Muzadi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO