Tampung Anak Punk, Pemkot Kediri Dirikan Rumah Karya

Tampung Anak Punk, Pemkot Kediri Dirikan Rumah Karya Sejumlah anak punk saat melakukan aktivitas belajar bahasa Inggris di Rumah Karya. foto: ARIF KURNIAWAN/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna menampung anak jalanan atau mereka yang tergabung dalam komunitas anak punk, Pemerintah Kota Kediri mendirikan Rumah Karya. Runah Karya merupakan langkah Pemerintah Kota Kediri untuk mengatasi permasalahan sosial yakni pengentasan anak jalanan. Dan ini merupakan rumah kedua setelah sebelumnya juga mendirikan rumah karya di Bumi Asri.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat meresmikan Rumah Karya di Kelurahan Pojok mengatakan bahwa di Rumah Karya ini, anak jalanan ataupun anak punk diberikan kejar paket, pelatihan keterampilan, pelatihan mental, dan English Massive.

Baca Juga: Nasib Tuna Wisma Kediri, Kian Susah, Menggelandang di Tengah Pandemi

"Ini langkah jelas yang terstruktur bagi pengentasan anak jalanan ataupun anak punk. Disini kita jamin pendidikannya. Bagi anak jalanan yang ingin kembali bersekolah mereka dapat mengikuti kejar paket," ujarnya, Selasa (18/4).

Mas Abu berpesan agar anak jalanan ataupun anak punk yang ada di Rumah Karya ini tetap menghormati adat dan etika disini. "Style mereka memang sangar dan berbeda, tapi sebenarnya hati mereka penuh kasih sayang. Dan saya minta kalian semua tetap menaati adat dan etika yang berlaku di sini," ungkapnya.

Orang nomor satu di Kota Kediri ini mengharapkan agar nantinya Rumah Karya ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. "Jadikan rumah ini sebagai sarana kalian untuk berkreativitas. Dan Rumah Karya ini bisa menjadi jawaban atas semua permasalahan sosial di Kota Kediri," harapnya.

Baca Juga: Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Petugas Gabungan di Kediri Razia Anjal dan Gepeng

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto menuturkan sementara ini ada 30 anak yang ditampung dalam Rumah Karya.

Adi Firmansyah, salah satu anggota komunitas punk mengaku sangat bersyukur ada yang mewadahi komunitasnya. Menurutnya, para anak punk berada di jalanan, karena selama ini tidak ada yang menampung dan membutuhkan tenaganya. Padahal tidak sedikit angggotanya yang mempunyai keahlian.

"Banyak keahlian mereka, ada yang bisa menjadi kontraktor, webmaster, sampai ada yang bisa merakit komputer," ujarnya. (rif/rev)

Baca Juga: Ditinggal Mati Istri Pertama dan Diusir Istri Kedua, Seorang Sopir di Kota Kediri Jadi Gelandangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO