Semen Indonesia Raih Penghargaan Sri Kehati Appreciation 2017

Semen Indonesia Raih Penghargaan Sri Kehati Appreciation 2017 Ketua Dewan pimpinan Yayasan KEHATI, Ismid Hadad (kanan) menyerahkan penghargaan kepada Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia Johan Samudra dalam acara Sri Kehati Award 2017 yang diselenggarakan di Jakarta. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

JAKARTA, BANGSAONLINE.com (Persero) Tbk. yang selalu berkomitmen kuat menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya mendapat apresiasi dari yayasan Sri Kehati dalam acara Sri Kehati Award 2017 yang diselenggarakan di Ballroom C, Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Semen Indonesia menerima Awarding Sri Kehati Appreciation 2017 sebagai salah satu Emiten terbaik yang berkomitmen kepada pelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha

Penghargaan diserahkan oleh Ismid Hadad selaku pimpinan Yayasan Kehati kepada Johan Samudera, Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia.

Direktur Produksi dan Strategi Bisnis Semen Indonesia Johan Samudera mengatakan, Semen Indonesia mendapatkan apresiasi penghargaan karena Semen Indonesia memang sangat berkomitmen kuat dalam pemeliharaan lingkungan dalam setiap kegiatan operasional pembangunannya.

Semen Indonesia selalu mengutamakan kinerja lingkungan dan pengembangan masyarakat (community development), serta tata kelola perusahaan (corporate governance), perilaku bisnis dan prinsip ketenagakerjaan dalam kegiatan operasional.

Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG

"Kami selalu menerapkan Prinsip Triple Bottom Line yang meliputi Planet, Profit serta People dalam operasional perusahaan sebagai strategi bisnis berkelanjutan. Jadi Perseroan tidak hanya mengedepankan keuntungan, tetapi juga pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat," ujar Johan Samudera.

Hal ini terlihat dari beberapa hasil pemanfaatan lingkungan oleh Semen Indonesia, seperti pengelolaan air, Semen Indonesia telah lama memanfaatkan area bekas tambang tanah liat yang telah direklamasi menjadi embung dan digunakan sebagai sumber air untuk pertanian di Tuban. Upaya ini dapat menambah cadangan air yang mampu meningkatkan produktivitas petani di sekitar Pabrik.

Area bekas tambang tanah liat saat ini sekitar 122,7 hektar yang tersebar di beberapa tempat mampu menampung air hujan sebanyak 4,6 juta m3 air yang mampu mengairi sawah seluas 133,5 ha sepanjang tahun, sehingga petani dapat panen padi tiga kali lipat dalam setahun.

Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN

Adapun pemanfaatan area bekas tambang kapur dilakukan penghijauan dengan menanam pohon pelindung dan tanaman produktif serta tanaman buah.

“Masyarakat sekitar pabrik juga dilibatkan dalam penanaman berbagai jenis tanaman pangan seperti jagung, kacang tanah dan sebagainya, serta terus dilakukan pembinaan untuk dapat bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat. Kelompok masyarakat ini disebut sebagai petani green belt," jelas Johan Samudera.

Di samping pemanfaatan pengelolaan air melalui embung, Semen Indonesia juga memiliki program penyelamatan lingkungan dengan memanfaatkan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif melalui proyek Refuse Drived Fuel (RDF) atau program Waste to Zero. Semen Indonesia melaksanakan program Waste to Zero di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Baznas Tuban Terima Dana Zakat dari UPZ SIG Pabrik Tuban Rp2,2 Miliar

Dalam setiap harinya, tempat pengolahan sampah mampu mengolah 650 m3 sampah atau 217 ton per harinya, sehingga secara langsung juga memberikan kontribusi pengurangan sampah perkotaan yang dihasilkan oleh Kabupaten Gresik sendiri.

Olahan sampah yang dihasilkan nantinya akan menjadi padatan yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai tanah urug, sampah organik yang diolah menjadi kompos serta cacahan plastik dan bahan yang bisa dibakar sebagai campuran bahan bakar biomass untuk pabrik di Tuban.

Selain kegiatan yang telah disebutkan, Semen Indonesia juga telah membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan panas gas buang atau yang lebih dikenal dengan WHRPG (Waste Heat Recovery Power Generation) yang berlokasi di PT Semen Padang sebesar 8 MW yang akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 sebesar 43.000 ton/tahun.

Baca Juga: 16 ABK Korban Terbakarnya MV Noah Satu Mendapat Bantuan Tali Asih dari PT SIG Tuban

Selain itu, di pabrik Tuban yang masih dalam proses pembangunan dan sebesar 30,6 MW yang akan mengurangi emisi CO2 sebesar 122.000 ton/tahun. "Dengan diterapkannya Green Industry Concept pada seluruh lini, mulai dari penambangan, produksi, hingga pengelolaan area bekas tambang, maka tidak berlebihan jika Semen Indonesia Group dengan merk Semen Gresik, Semen Padang serta Semen Tonasa dikatakan produk yang ramah lingkungan," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO