Sambari Masuk Bursa Cawagub PKB, Golkar Klaim Kadernya Punya Daya Tarik

Sambari Masuk Bursa Cawagub PKB, Golkar Klaim Kadernya Punya Daya Tarik Ketua Harian DPD Partai Golkar Jatim, Freddy Poernomo.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Masuknya nama kader Partai Golkar, Sambari Halim Radianto dalam bursa pencalonan wakil gubernur di PKB memantik reaksi pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Jatim. Ketua Harian DPD Golkar Jatim, Freddy Purnomo menyebut, manuver PKB tersebut membuktikan bahwa kadernya masih memiliki daya tarik bagi partai lain.

"Tak masalah. Tak apa-apa bagi Golkar. Malah, kami merasa bahagia. Sebab, ini membuktikan bahwa Golkar memang masih memiliki kader yang dipandang potensial untuk menempati abatan strategis," ujar Freddy pada temu jurnalis di Surabaya, Jumat (13/10).

Baca Juga: Pekerja MPS Tuban Mantap Pilih Khofifah, Gubernur Paling Berpihak pada Industri Padat Karya SKT

Untuk diketahui, sebelumnya Sekretaris DPW PKB Jatim, Baddrut Tamam, menyebut nama Sambari sebagai bakal calon wakil yang diusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. Sambari yang juga Bupati Gresik ini dinilai laik menjadi pendamping Saifullah Yusuf (Gus Ipul), cagub yang juga diusung oleh PKB. Nama Sambari, menjadi satu di antara enam figur yang diusulkan PKB Jatim. Di struktur organisasi DPD Golkar Jatim, Sambari menjadi Wakil Ketua DPD.

"Pak Sambari adalah kader potensial Golkar yang menduduki Wakil Ketua DPD. Jadi, sah-sah saja," sebutnya.

Manuver PKB dengan memasukkan nama kader Golkar ini cukup menarik. Sebab Golkar, melalui DPP nya telah merekomendasikan mendukung Khofifah Indar Parawansa sebagai cagub, bukan Gus Ipul. Meskipun demikian, peluang PKB untuk mengusung Sambari menjadi wakil masih tetap terbuka.

Baca Juga: Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Pelantikan Muslimat NU Tuban

Mengingat, Golkar juga pernah memiliki sejarah kala dua kadernya bersaing di pilkada secara bersamaan. Yakni, pada pilkada 2008 silam. Saat itu, Golkar sebenarnya mengusung pasangan Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam).

Namun ada kader Golkar lain, yakni Ridwan Hisjam yang juga maju di pilkada tersebut dengan menjadi calon wakil Guberrur mendampingi Soetjipto (dikenal dengan pasangan SR). SR saat itu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sayangnya, baik Salam maupun SR sama-sama kalah dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang bertahan hingga kini, Soekarwo-Saifullah Yusuf. Oleh karena itulah, Freddy pun menganggap wajar adanya kemungkinan majunya kadernya ini.

Baca Juga: Kunjungi Kampung Batik di Bangkalan, Luluk Dukung Perekonomian dan Budaya Lokal

"Kami silakan saja, asalkan, sebelum benar-benar maju ada komunikasi terlebih dahulu dengan kami. Tak akan ada sanksi (kepada kader) apabila benar ingin maju. Asalkan, ada komunikasi terlebih dahulu," pungkas Freddy. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO