​NasDem dan Golkar Berharap Khofifah Pilih Hasan Aminuddin Sebagai Pendamping

​NasDem dan Golkar Berharap Khofifah Pilih Hasan Aminuddin Sebagai Pendamping Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bertemu Anggota Komisi VIII DPR RI saat kunjungan kerja di Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu yang lalu. Foto : istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua partai pengusung Khofifah Indar Parawansa, yakni Partai NasDem dan Partai Golkar berharap Menteri Sosial itu menggandeng Hasan Aminuddin sebagai wakilnya di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Banyak alasan realistis mengapa mantan bupati Probolinggo 2 periode itu layak menjadi pendamping Khofifah jika ingin menang di Pilgub Jatim tahun depan.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai NasDem Jawa Timur Muzammil Syafi'i menilai, Anggota Komisi VIII DPR RI itu adalah figur politik senior yang memiliki basis riil di Jawa Timur khususnya wilayah tapal kuda dan mataraman.

Baca Juga: Pekerja MPS Tuban Mantap Pilih Khofifah, Gubernur Paling Berpihak pada Industri Padat Karya SKT

"Bahkan dia bisa disebut politisi tiga zaman, zaman orde baru, zaman reformasi, dan zaman restorasi," tegas Ketua Fraksi NasDem-Hanura DPRD Jatim itu, Senin (23/10).

Karena eksis di politik dan pemerintahan di tiga zaman, kata Muzammil, sudah tentu kemampuannya tidak perlu diragukan dalam mengakomodasi kepentingan masyarakat. "Sebagai seorang kiai, nama Pak Hasan juga tidak asing di kalangan Nahdatul Ulama," jelasnya.

Meskipun disebut tokoh yang lahir dari kultur tapal kuda dan Madura, bukan berarti Ketua PKB era Gus Dur itu tidak memiliki basis massa di wilayah mataraman. Istrinya yang saat ini menjabat Bupati Probolinggo, berasal dari Ponorogo, dan dipastikan bisa mengakomodir kepentingan politik wilayah mataraman.

Baca Juga: Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Pelantikan Muslimat NU Tuban

Sebetulnya menurut dia, almarhum KH Hasyim Muzadi sudah memasangkan Khofifah Indar Parawansa dengan Hasan Aminuddin di Pilgub Jatim 2013. Tapi kemudian dianulir oleh PKB sebagai partai pengusung, sehari sebelum pendaftaran KPU Jatim ditutup.

"Jadi memasangkan Ibu Khofifah dan Pak Hasan merupakan amanah Almarhum KH Hasyim Muzadi," imbuh mantan Wakil Bupati Pasuruan tersebut.

Keinginan memasangkan Hasan Aminuddin dengan Khofifah juga dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR RI saat berkunjung ke Probolinggo dalam peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10) lalu. Kata Setya Novanto, Partai Golkar berharap wakil Khofifah adalah figur yang dekat dengan para ulama seperti Hasan Aminuddin. "Saya berharap Khofifah menemukan wakilnya di Probolinggo ini," kata Setnov.

Baca Juga: Kunjungi Kampung Batik di Bangkalan, Luluk Dukung Perekonomian dan Budaya Lokal

Sementara itu, Lembaga Survei The Initiatif Institute mencatat, pasangan dari kalangan santri sangat diminati oleh warga Jatim di Pilkada 2018. Hasil survei kepada 1016 responden di 108 desa dan kelurahan di Jatim pada September lalu menyebut, latar belakang pasangan santri - santri memiliki point tertinggi dari aspek kepantasan dengan 63,3 persen. Sedangkan pasangan latar belakang santri - nasionalis mencatat point 54,3 persen, sementara nasionalis - santri sebanyak 52 persen.

"Jika Khofifah memilih Hasan Aminuddin, maka panggung politik pilkada Jatim dipenuhi santri. Karena pasangan yang diusung PDIP dan PKB juga dari kalangan santri," kata CEO The Initiatif Institute, Airlangga Pribadi.

Pasangan Khofifah sendiri saat ini masih digodok oleh Tim 9 yang beranggotakan kiai kepercayaan Khofifah, dan dijadwalkan akan dirilis sebelum 15 November. Pertemuan terakhir di Surabaya beberapa waktu lalu, Tim 9 masih menentukan kriteria yang wajib dipenuhi pendamping Khofifah yakni memiliki kapabilitas, integritas, bisa bekerjasama dengan Khofifah, didukung oleh semua partai pengusung, dan terakhir bisa menjadi pendulang suara untuk pasangan yang diusung. (mdr)

Baca Juga: Bersama Cabup Halindra Blusukan ke Pasar Tradisional Tuban, Khofifah Banjir Doa dan Dukungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO