Terkuak, Ternyata Ambulans Milik Puskesmas Tegalombo yang Buang Limbah Medis Sembarangan

Terkuak, Ternyata Ambulans Milik Puskesmas Tegalombo yang Buang Limbah Medis Sembarangan Limbah medis yang sempat dipungut oleh pemulung sekitar lokasi bak kontainer Gerdong, Pucangsewu.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Teka-teki mobil ambulans berplat merah yang membuang limbah medis tidak pada tempatnya akhirnya terkuak. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung bergerak cepat melakukan cek lokasi dengan mengambil sampel sampah yang dibuang di bak kontainer lingkungan Gerdon, Kelurahan Pucangsewu, Kecamatan Pacitan, Selasa (31/10) kemarin.

"Pelaku pembuang sampah itu ambulans dari UPT Puskesmas Kecamatan Tegalombo. Kami pastikan memang benar itu masuk kategori limbah medis. Sebab ditemukan banyak botol infus, serta kertas-kertas dokumen seperti halnya kwitansi yang menyebutkan salah satu puskesmas di Kabupaten Pacitan," kata Djoko Haryanto, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH, Rabu (1/11).

Baca Juga: Di Balik Polemik IPAL Pasar Minulyo, DLH Pacitan Pastikan Belum Ada Dokumen Lingkungan

Djoko menegaskan, penyediaan kontainer sampah maupun TPA hanya direkomendasikan untuk menampung sampah-sampah rumah tangga, bukan untuk limbah medis maupun sampah domestik. Sampah domestik dimaksud, seperti sisa-sisa makanan atau minuman yang dihasilkan dari kegiatan sebuah rumah sakit, klinik, atau sejenisnya.

"Limbah medis harus dikelola tersendiri oleh penyelenggara layanan kesehatan. Sebab kalau dibuang disembarang tempat dikhawatirkan akan menyebabkan infeksius yang berpotensi penyebaran segala macam penyakit. Untuk itu atas peristiwa kemarin, kami langsung cek lapangan serta melakukan evakuasi atas dua kantong sampah yang kuat diduga sebagai limbah medis," bebernya.

BERITA TERKAIT:

Baca Juga: Anggota Paguyuban Pasar Minulyo Pertanyakan Fungsi IPAL, Ini Jawabannya

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala UPT Puskesmas Tegalombo, dr. Rosid Ashari, mengakui kalau pembuang sampah medis dengan menggunakan mobil ambulan itu adalah staffnya. "Ya memang benar, ini sebagai keteledoran dari staff kami," ujarnya, saat dicegat wartawan di tepi trotoar DLH.

Terkait hal ini, Rosid mengaku akan melakukan langkah-langkah pembinaan terhadap staff sebagaimana amanah PP 53 ‎Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

"Sebenarnya sampah-sampah itu akan dibuang ke TPA, tapi entah kenapa kok dibuang di bak kontainer yang ada di Gerdon. Mungkin pertimbangan jarak yang lebih dekat," kilahnya.

Baca Juga: Dokter Jehan Beri Pengobatan Gratis setiap Jumat

Sementara itu Direktur Yayasan Wahana Bakti Partisipasi Masyarakat (Wabpim) Pacitan, Siwi Rochani, sangat menyayangkan tindakan oknum PNS yang dinilai tidak memahami aturan terkait tata kelola sampah. Menurutnya, aktivitas tak semestinya itu sudah dilakukan dua kali.

"Yang pertama pada Hari Minggu dan Selasa kemarin," ungkapnya.

Siwi mengaku khawatir, dampak dari pembuangan limbah medis di sembarang tempat dapat menjadi sarang penyebaran penyakit. ‎ "Sampah-sampah itu sempat diambil pemulung yang kebetulan masih menjadi binaan yayasan kami. Memang menguntungkan, namun di lain sisi mereka juga harus kita edukasi agar paham akan bahaya limbah medis. Harapan kami, mereka tidak terjangkiti penyakit gara-gara memulung limbah berbahaya tersebut," tandasnya. (yun/rev)

Baca Juga: Proyek UPT Puskesmas Punung Pacitan Batal Putus Kontrak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO