Titik Evakuasi dan Distribusi Logistik Amburadul, Pemkab Pacitan Dinilai Tidak Siap

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Musibah bencana alam maha dahsyat yang mendera hampir sebagian besar kawasan kota Pacitan, setidaknya bisa dijadikan pembelajaran banyak pihak, khususnya jajaran birokrasi di Pemkab Pacitan.

Burhanudin, pengamat sosial di Pacitan menilai bahwa Pemkab Pacitan tidak siap dalam menghadapi musibah bencana besar yang datang secara tiba-tiba tersebut.

‎"Bukannya tidak mampu, tapi tidak siap. Peristiwa ini setidaknya bisa dijadikan pembelajaran banyak pihak," katanya, Kamis (30/11).

Burhanudin memaparkan bukti ketidaksiapan itu salah satunya proses evakuasi pengungsi serta distribusi logistik yang dinilainya masih gagap. Sebab, hingga Rabu (29/11) malam kemarin masih banyak titik-titik pengungsian yang sama sekali belum tersentuh bantuan.

"Seperti di beberapa kawasan Desa Sirnoboyo, ‎masih banyak pengungsi yang kelaparan lantaran hingga tengah malam belum tersentuh bantuan. Kalau alasan tidak bisa terjangkau, mestinya segera ada perahu yang bisa mengantar bahan makanan serta obat-obatan ke sana," jelas Burhan.

Hal lain, terkait penentuan lokasi pengungsian yang dinilainya amburadul, misalnya di kawasan GOR. Menurut Burhan, lokasi GOR merupakan titik hilir sungai, sehingga sangat tidak layak kalau dijadikan lokasi pengungsian.

"Aparat TNI/Polri, relawan dari BPBD sudah benar. Namun karena mereka di bawah perintah, itu yang salah. Padahal lokasi seperti gedung Gashibu atau pendopo saat itu kosong. Kenapa tidak langsung dibawa ke sana (pendopo) yang lebih dekat dengan layanan kesehatan (RSUD)," bebernya.

Karena itu, Burhanudin berharap peristiwa bencana alam ini bisa menjadi koreksi demi perbaikan di masa mendatang. "Sejatinya kita paham, kalau selama ini di Pacitan menjadi langganan bencana meski dalam skala kecil. Karena itu ke depan kami berharap agar bisa dijadikan koreksi untuk pembenahan," tukasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News