Dinkes Pacitan Mulai Lakukan Trauma Healing Terhadap Korban Bencana Alam

Dinkes Pacitan Mulai Lakukan Trauma Healing Terhadap Korban Bencana Alam Bencana maha dahsyat di Pacitan menyisakan trauma mendalam bagi anak-anak. foto: ist

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Penanganan korban pasca ‎terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor di Pacitan, utamanya pemulihan trauma (trauma healing), mulai dilakukan jajaran terkait. Hal ini dilakukan agar masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah, tak mengalami gangguan psikis berkepanjangan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dr Eko Budiono mengatakan bahwa upaya pemulihan trauma terhadap korban terdampak bencana sudah dilakukan sejak Minggu (3/12) kemarin. Namun sementara waktu, kegiatan trauma healing tersebut dilakukan secara mobile dengan mengunjungi pos-pos pengungsian, serta perumahan penduduk.

Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan

"Kita bekerjasama dengan sejumlah dokter ahli jiwa dari RS Saiful Anwar Malang dan RS dr Moewardi Solo. Kemarin upaya itu sudah dan tengah kami lakukan," bebernya, Selasa (5/12).

Eko mengungkapkan jika pemulihan kejiwaan terhadap korban bencana butuh waktu dan proses. Karena itu Dinkes sudah mengambil langkah dengan penanganan secara mobile dan statis.

"Kalau trauma healing statis, kita sudah bekerjasama dengan RSUD dr Darsono Pacitan. Pada prinsipnya, Dinkes akan menjangkau yang tidak terjangkau. Itu moto kami dalam melayani masyarakat," tegas dia.

Baca Juga: Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga

Kasie Informasi dan Pengaduan RSUD dr Darsono, Suyatmi menegaskan, mulai hari ini pihaknya telah membuka satu klinik yang dikhususkan untuk penanganan korban terdampak bencana alam. Ada tiga psikolog dan psikiater yang disiagakan di klinik ini.

"Kita akan lihat bagaimana keadaan pasien tersebut. Kalau mereka mengalami trauma, apakah itu bersifat fisik ataukah psikis. ‎Yang pasti tim dokter sudah kami persiapkan, begitu pun para psikolog dan psikiaternya," tandasnya.

Sementara itu Pamungkas, Ketua Komunitas Karakter Anak The Bocah Pacitan mengungkapkan akan pentingnya trauma healing kepada korban terdampak bencana.

Baca Juga: Belasan Titik Jalur Arjosari-Purwantoro Mengalami Longsor

"Kami khawatir kalau hal tersebut tak segera dilakukan akan memperburuk kondisi kejiwaan mereka," jelasnya.

"Tak sedikit anak-anak ketika melihat air susu cokelat di sebuah cangkir saja mereka sangat ketakutan. Ini menandakan anak-anak tersebut mengalami trauma mendalam akibat di daerahnya pernah terjadi banjir bandang," katanya. ‎(yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO