Perangi ISIS, Perancis Kirimkan Senjata

Perangi ISIS, Perancis Kirimkan Senjata repro dw.de

PARIS (bangsaonline) - Perancis mengirimkan persenjataan ke Irak buat memerangi ISIS. Adapun Jerman membatasi bantuan pada kendaraan lapis baja dan perlengkapan medis. Dukungan dunia ditujukan buat kawasan otonomi Kurdi di utara Irak.

Kurdische Soldaten im Irak

Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI

Perancis berjanji akan memasok persenjataan buat Irak dalam perang melawan kelompok ekstremis Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Komitmen tersebut diutarakan Presiden Francois Hollande, Rabu (13/8) waktu setempat.

"Untuk menjawab kebutuhan mendesak yang diungkapkan otoritas regional Kurdistan, presiden memutuskan, dalam kesepakatan dengan Baghdad, untuk mengirimkan persenjataan dalam beberapa jam kedepan," tulis kantor kepresidenan Perancis dalam pernyataanya.

Perancis akan memainkan "peranan aktif" dalam menyediakan semua bantuan yang dibutuhkan, "bersama semua mitra kami dan pemerintahan baru Iraq."

Baca Juga: ​Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS

"Berbuat lebih Banyak"

Selama akhir pekan lalu Paris sudah memerintahkan pengiriman 18 ton bantuan kemanusiaan. Sementara bantuan lain seberat 20 ton akan tiba di Irak dengan menggunakan kapal laut hari Rabu. Hollande yang juga mengungkapkan dukungan buat Perdana Menteri terpilih, Haidar al-Abadi mendesak "pemerintahan bersatu" Irak untuk melawan kelompok ISIS.

Sementara itu bantuan militer juga sedang dibahas di Jerman. Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen mengklaim pihaknya akan "memanfaatkan semua kemungkinan yang ada," untuk membantu Irak.

Baca Juga: ​Iran akan Serang AS, Jenderal Iran Qassem Suleimani Dibunuh dengan Drone atas Perintah Trump

"Jika kita melihat atau khawatir akan adanya genosida yang tidak bisa dihentikan, maka kita harus berpikir apakah kita bisa berbuat lebih banyak," ujarnya. Jerman sebenarnya memiliki haluan politik yang melarang pengiriman senjata ke wilayah konflik.

Perlengkapan Militer Non Senjata

Sebab itu Von der Layen membatasi pengiriman perlengkapan militer pada kendaraan lapis baja, alat pendeteksi ranjau, helm dan jubah anti peluru, serta obat-obatan dan perlengkapan medis lain. Berlin berjanji akan membuat keputusan secepatnya setelah menganalisa model bantuan yang paling efektif.

Baca Juga: ​Sore Tadi, Teroris ISIS asal Somalia Ledakkan Mobil, Lalu Tusuk Wajah Warga Melbourne sampai Mati

Awalnya Presiden Otonomi Kurdistan, Masoud Barzani, mendesak dunia internasional, Minggu (10/8) agar mengirimkan bantuan berupa senjata untuk memerangi gerilyawan ISIS.

"Dalam situasi dramatis ini, saya mendesak agar kita semua memafaatkan semua celah hukum dan politik sampai pada batasnya," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier.

Sumber: dw.de

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO