Dua Burung Afrika Berhasil Menetas di TSI II Prigen Pasuruan

Dua Burung Afrika Berhasil Menetas di TSI II Prigen Pasuruan Dua Burung Afrika Crowned Crane atau Jenjang Mahkota Hitam usai menetas di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa TImur. Foto: ANDY F/BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dua burung Afrika Crowned Crane atau jenjang mahkota hitam menetas di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Burung itu menetas dengan cara dieramkan di inkubator khusus.

Public Relation Officer Prigen, Lely Widya Arishandi dalam keterangan persnya, Kamis (12/4) mengatakan sesuai data dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Burung Crowned Crane merupakan jenis burung yang berstatus vulnerable (rentan).

Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan, Mbak Cicha Ajak Ratusan Anak Yatim Piatu ke Taman Safari

Burung itu, kata dia, memiliki nama Latin Balearica pavonina, dan saat ini menjadi pelengkap koleksi satwa baru di Prigen. "Burung yang berasal dari Afrika Barat itu lahir berjenis kelamin jantan dan betina, dan diberinama Tuareg dan Hamer," katanya.

Keduanya menetas dari indukan Zaskia dan Diono. Kini total crowned crane di Prigen berjumlah sembilan ekor.

Ia menjelaskan, crowned rane merupakan satwa omnivora, atau mengkonsumsi segala macam makanan. Mulai dari biji-bijian, serangga dan binatang kecil lainnya. Namun, untuk bayi crowned crane diberikan makanan khusus.

Baca Juga: Taman Safari Indonesia Kembali Gelar Lomba Foto Satwa Skala Internasional

"Tuareg dan Hamer diberi makan sayuran seperti sawi, kecambah maupun wortel serta ditambah dengan ulat. Dalam sehari mereka makan hingga tujuh kali karena masih dalam masa pertumbuhan," tuturnya.

Dokter Hewan Prigen, drh Nanang mengatakan, burung crowned crane memiliki bulu berwarna hitam dengan warna putih jelas di bagian atas dan bawah sayap. Di atas kepala terdapat jambul atau bulu kaku yang berwarna keemasan menyerupai sebuah mahkota.

Di bagian pipi terdapat tonjolan berwarna merah dan putih. Memiliki panjang tubuh dari ekor sekitar 100-105 cm, dengan bentang sayap mencapai 200 cm dan berat tiga sampai empat kg. "Umumnya jantan memiliki tubuh yang relatif lebih besar dari pada betina, namun demikian sangat sulit untuk membedakan antara burung yang jantan dan betina," kata dia. (psr4/par/ian) 

Baca Juga: Bupati Pasuruan Resmikan Feeding Rhino di Baobab Safari Resort, Serunya Berinteraksi dengan Badak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO